Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Berkaca pada Situasi Chile, Jokowi Harus Hati-hati Menaikkan Berbagai Tarif

2 November 2019   12:12 Diperbarui: 2 November 2019   13:58 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNBCIndonesia.com

Chile sebuah negara di Amerika Selatan dengan perekonomian dan situasi politik serta keamanan yang relatif stabil dalam beberapa tahun belakangan ini, tiba-tiba harus menghadapi situasi chaos akibat berbagai demonstrasi yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

Demonstrasi ini dipicu oleh hal yang tak terlalu besar sebenarnya. Hanya karena Pemerintahnya menaikan tarif transportasi sebesar US$1,17 dolar untuk satu kali perjalanan.

Pemerintah Chile menaikan tarif transportasi untuk merespon kenaikan harga BBM dan melemahnya mata uang mereka, Peso.

Sebetulnya Chile merupakan salah satu negara kaya di Amerika Latin. Pendapatan perkapita penduduk Chile tahun 2018 lalu mencapai US$ 24.600. Cukup tinggi memang, namun dilain pihak kesenjangan kaya miskinnya juga sangat jomplang.

Menurut data OECD Koefesien Gini Ratio Chile pada tahun 2018 cukup tinggi mencapai 0,459. Semakin mendekati angka 1 semakin buruk nilai Gini Ratio nya. 

Ironis memang hanya karena dipicu oleh satu kenaikan tarif saja situasi aman, tenteram dan damai di negara itu harus berubah 180 derajat.

Sumber: CNBCIndonesia.com
Sumber: CNBCIndonesia.com

Demonstrasi masa itu dimulai dari tanggal 6 Oktober 2019 lalu sampai hari ini masih berlangsung dan terus membesar.

Para demonstran menuntut menuntut reformasi perekonomian Chile, sampai saat ini sudah 18 orang disebutkan kehilangan nyawanya. 269 luka-luka dan 1900 orang ditangkap.

1 juta rakyat Chile turun ke jalan, penjarahan supermarket dan pasar-pasar terjadi di Santiago Ibukota Chile, dan berujung chaos.

Situasi ini membuat Presiden Chile, Sebastian Pinera menetapkan status darurat nasional. Kemudian memberikan kewenangan kepada militer untuk turun tangan mengendalikan situasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun