Anggaran yang disiapkan untuk THR bagi para aparatur negara baik sipil maupun militer serta pensiunan ini cukup besar dan diprediksi akan lebih besar dari tahun lalu yang sebesar Rp 35, 7 triliun, karena ada kenaikan gaji ASN sebesar 5 persen dan tambahan formasi baru ASN beserta TNI dan PolRI.
Sejurus dengan peristiwa Ramadhan dan lebaran yang hanya terjadi sekali setahun, kita bisa melihat dahsyatnya kekuatan ekonomi konsumsi dan ekspektasi ekonomi dalam negeri. Namun sayang peristiwa ini tidak bisa terjadi sepanjang tahun karena yah ini memang peristiwa musiman, occasionally.
Seandainya peristiwa ini bisa terjadi sepanjang tahun, betapa bahagianya pemerintah sebagai pengelola makro ekonomi negara. Karena bisa dengan nyaman berkhayal pertumbuhan ekonomi akan selalu berada dikisaran antara 6-7 persen pertahun.Â
Namun sayang khayalan itu belum bisa menjadi kenyataan, karena memang faktor musiman tersebut. Selain itu seperti sudah diterangkan diatas, sektor konsumsi lebih banyak berperan sebagai sektor dependen, dan sebagian lainnya diposisikan sebagai ekonomi hilir.
Ada hal-hal lain yang lebih penting untuk diperhatikan sebagai ekonomi hulu yakni lebih fokus terhadap geliat daya beli masyarakat yang dibentuk dari tingkat pendapatan dan inflasi.
Ada beberapa resep agar pertumbuhan ekonomi bisa terjaga seperti peristiwa musiman ramadhan dan lebaran ini, atau paling tidak, mendekatilah.
Resep yang pertama, menjaga daya saing investasi dan produksi dengan negara lain. Keduanya bisa mendorong faktor pendapatan dan inflasi secara bersamaan. Peningkatan investasi dalam keadaan normal akan mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak dan biasanya akan diikuti oleh kenaikan agregat pendapatan masyarakat.Â
Untuk menjaga saya saing investasi diperlukan beberapa faktor yang harus jadi perhatian, Regulasi, Birokrasi Perizinan, Kebijakan Fiskal (Skema perpajakan, tax holiday bila diperlukan, dan belanja pemerintah), daya dukung infrastruktur yang memadai, kualitas Sumber Daya Manusia yamg mumpuni, Ketersediaan Bahan Baku, market Accesibility dan market size, dan yang terpenting adalah rasa aman melalui stabilitas sosial dan politik yang terjaga.Â
Untuk meningkatkan daya saing produksi dibutuhkan perjuangan kearah efesiensi produksi itu sendiri tapi tetap dibutuhkan prasyarat yang serupa dengan penguatan investasi, arahnya sama lah seperti itu. Jika satu dan atau beberapa hal prasyarat daya saing tersebut tidak mampu dihadirkan oleh investor atau produsen maka ekspektasi profit yang ditawarkan akan mengalami penurunan.Â
Maka kehadiran pemerintah baik pusat maupun daerah harus bisa dipastikan dalam memfasilitasi prasyarat tersebut agar semakin banyak para pelaku ekonomi yang memutar uang di wilayahnya, baik dalam bentuk investasi ataupun konsumsi.
Terkait hubungan antara investasi dan inflasi karena dipengaruhi adanya ekspektasi bahwa ketika barang hasil produksi itu tersedia dipasar lebih banyak, akibat dari peningkatan proses produksi maka imbasnya akan positif terhadap pengendalian inflasi.