Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jadwal Penerbitan SBN Ritel 2025 dan Peluangnya untuk Meraup Cuan

1 Januari 2025   13:17 Diperbarui: 3 Januari 2025   10:50 9694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadwal Penerbitan SBN Ritel 2025 dan Peluangnya untuk Meraup Cuan (Dok. Shutterstock via KOMPAS.com)

Secara keseluruhan penerbitan SBN ritel 2025, akan lebih banyak menawarkan SBN ritel berbasis syariah yakni sebanyak 5 kali, sedangkan yang konvensional ditawarkan 3 kali, dengan masa jatuh tempo atau tenor yang bervariasi untuk memenuhi preferensi minat investor.

Sebagai tambahan informasi, terdapat dua karakteristik imbal hasil yang ditawarkan SBN ritel.

Pertama, flat rate alias berimbal hasil tetap hingga masa jatuh temponya tiba, biasanya akan diiringi dengan karakteristik lain yakni dapat diperdagangkan kembali(tradeable) di pasar sekunder, seperti seri Obligasi Negara ritel (ORI) untuk yang konvensional atau berjenis Surat Utang Negara (SUN) dan seri Sukuk Ritel (SR) bagi SBN ritel berbasis syariah.

Kedua, floating with the floor atau mengambang dengan batas bawah, lazimnya akan dilengkapi dengan karakteristik imbal hasil tak dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder (non-tradeable), seperti SBN ritel seri Saving Bond ritel(SBR) untuk yang konvensional dan seri Sukuk Tabungan (ST) bagi SBN ritel berbasis syariah.

Pola Penerbitan dan Peluang Cuan

Penerbitan SBN ritel sepanjang tahun 2025, menurut Suminto, disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Selain itu, penerbitan SBN ritel juga diharapkan akan memperdalam basis investor domestik serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, seperti tujuan awal penerbitan SBN ritel.

Secara praksis, dalam hal pemasarannya pihak Kemenkeu akan terus memperkuat kanal distribusi digital, memperluas segmen masyarakat yang selama ini belum terlayani melalui kegiatan-kegiatan edukasi dan literasi keuangan yang lebih merata.

Di sisi lain, penerbitan SBN ritel juga akan diarahkan menjadi instrumen keuangan yang lebih inovatif seperti Green Sukuk atau SDG's Bond untuk mendukung pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan.

Dan tentu saja semuanya akan dibungkus dengan penawaran imbal hasil yang menarik dan tetap memastikan keamanannya baik dalam hal mengelola risiko pasar, risiko likuiditas, maupun risiko gagal bayar.

Meskipun jika melihat pada tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada tahun 2025 yang potensial akan dipangkas, imbal hasil yang nantinya ditawarkan SBN ritel akan cenderung lebih rendah dari imbal hasil pada tahun 2024.

Namun masih akan tetap jauh lebih menarik dibandingkan deposito dan ingat dengan berinvestasi di SBN ritel, selain sudah pasti cuan dan terjamin keamanannya lantaran ada undang-undang khusus yang melindunginya, juga masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam pembangunan negara, yang ujungnya dapat medorong kesejahteraan rakyat Indonesia secara menyeluruh.

Penutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun