Tak terasa, hari ini kita sudah memasuki tahun 2025. Harapannya di tahun yang baru ini, asa untuk kehidupan ekonomi yang lebih baik mulai dijalin.
Salah satu caranya dengan berinvestasi, melalui pilihan investasi yang aman, nyaman dan tentu saja harus  bisa cuan.
Salah satu instrumen investasi yang layak untuk dikoleksi di tahun ini adalah Surat Berharga Negara (SBN) ritel
Penerbitan SBN ritel pada tahun 2025 diprediksi bakal semakin semarak. Salah satu penyebabnya lantaran didorong oleh tingginya nilai jatuh tempo SBN pada tahun ini.
Jumlah SBN yang masa jatuh temponya tiba sepanjang tahun 2025, menurut berbagai sumber informasi yang saya kumpulkan, mencapai Rp676 triliun, berupa Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah sebesar Rp546 triliun dan berbentuk valuta asing Rp130 triliun.
Capaian Penawaran SBN Ritel 2024
Adapun nilai penjualan SBN ritel sepanjang tahun 2024, menurut catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) mencapai Rp148,36 dari 8 kali penawaran yang dilangsungkan.
Jumlah masyarakat yang berinvestasi di instrumen fixed income rilisan Pemerintah khusus untuk investor ritel domestik tersebut sebanyak 450.191 investor.
Meskipun nilai penjualannya hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2023, yang sebesar Rp147,4 triliun, tapi pencapaian tersebut cukup positif mengingat gejolak di pasar modal tahun 2024 kemarin cukup kencang.
Seperti disampaikan, Direktur Jenderal DJPPR-Kemenkeu , Suminto dalam wawancaranya dengan salah satu mitra distribusi (Midis), Bareksa.com, hal ini membuktikan bahwa SBN ritel terbukti masih mampu menarik minat investor di tengah tekanan daya beli masyarakat yang kian melemah.