Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tahun 2025, "Annus Horribilis" Bagi Perekonomian Masyarakat, Akibat Banjir Pungutan dan Kenaikan Tarif

24 Desember 2024   12:10 Diperbarui: 25 Desember 2024   07:07 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang tunai di dompet.(Dok. Pexels/Ahsanjaya)

Sebelum lanjut ke pembahasan utamanya, saya pikir perlu menerangkan terlebih dahulu apa itu "Annus Horribilis" seperti judul tulisan sederhana ini.

Tentu saja ini, tak ada hubungannya dengan salah satu bagian anggota tubuh, walaupun pelafalannya serupa. 

Annus Horribilis

Mengutip Britannica, annus horribilis merupakan frasa yang berasal dari bahasa latin yang memiliki arti "tahun yang mengerikan".

Frasa ini dikenal publik dunia secara luas, setelah Ratu Elizabeth II, menyampaikan hal tersebut pada pidato akhir tahun, di tahun 1992. Tahun itu dalam pandangan Sang Ratu, merupakan tahun "mengerikan" bagi Inggris, khususnya buat Keluarga Kerajaan, yang ditandai oleh munculnya berbagai skandal dan bencana.

Tahun 1992 Pangeran Charles resmi berpisah dengan Lady Diana, dan penerbitan Buku Biografi Lady Diana karya Andrew Morton yang cukup menghancurkan citra Keluarga Kerajaan.

Nah, saya merasa frasa annus horribilis ini tepat disematkan pada kondisi daya beli masyarakat Indonesia pada tahun 2025 mendatang.

Bagaimana tidak menjadi "tahun yang mengerikan," jika di awal tahun saja "kita" rakyat Indonesia akan dibanjiri dengan berbagai pungutan baru dan kenaikan tarif, yang pastinya akan membuat kantong kita yang sudah tipis ini, terkuras lagi, mungkin bisa menjadi "setipis rambut dibelah tujuh."

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN, tak akan menjadi satu-satunya faktor yang meggerus isi dompet rakyat Indonesia pada tahun depan.

Paling tidak akan ada enam rencana pungutan atau kenaikan tarif yang sedang menanti untuk diterapkan Pemerintah Prabowo, dan jika jadi dilaksanakan potensial menghantam secara telak daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah yang pada akhirnya akan menjadikan pertumbuhan ekonomi nasional sebagai korbannya.

Treasury.id
Treasury.id

Banjir Pungutan atau Kenaikan Iuran dan Tarif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun