Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Window Dressing, Praktik yang Menipu dan Ilegal, Hindari Jebakannya

12 Desember 2024   13:43 Diperbarui: 12 Desember 2024   13:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun perlu diperhatikan, meskipun faktanya window dressing dapat membuat portofolio investasi tampak lebih menarik, tapi itu hanya strategi jangka pendek saja.

Kinerja portofolio investasi mereka, sebenarnya tak seindah dan menguntungkan seperti yang terlihat disaat periode windows dressing berlangsung.

Oleh sebab itu, investor harus sangat hati-hati dalam menyikapi fenomena windows dressing di pasar saham tersebut.

Praktik Windows Dressing. Tindakan Ilegal

Karena kinerja portofolio jangka pendek acapkali tak linier atau mencerminkan kinerja dalam jangka panjang. Apalagi jika cara memoles portofolio investasinya, dengan membeli instrumen investasi berdasarkan analisis yang dangkal, atau bahkan dengan cara membeli sekuritas yang kenaikannya berdasarkan "hasil gorengan" atau cornering.

Alhasil pembentukan portofolio saham hasil dari window dressing itu bisa dianggap semu, tak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

Dan hal tersebut jelas melanggar Pasal 91 Undang-Undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang berbunyi :

"Setiap pihak dilarang melakukan tindakan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di Bursa Efek"

Dengan begitu, praktik window dressing yang hari-hari belakangan, menjelang pergantian tahun ramai berlangsung di pasar modal Indonesia bisa dianggap sebagai tindakan ilegal.

Terlebih lagi, jika pembentukan harga efek yang menjadi sarana penyusunan portofolio para manajer investasi saat melakukan windows dressing, melalui laku "cornering" atau dalam "bahasa" pasar modal Indonesia disebut "gorengan"

Istilah cornering, menurut Investopedia  adalah 

"to acquire enough shares of a particular security type, such as those of a firm in a niche industry, or to hold a significant commodity position to be able to manipulate its price."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun