Selalu cermati aspek fundamental perusahaan yang sahamnya kita minati, dengan cara membaca laporan keuangannya terutama di sisi pendapatan, laba bersih, rasio keuangan, dan prospek bisnisnya dalam jangka panjang.
Kemudian jangan lupa bandingkan nilai intrinsik suatu saham yang berpotensi kita koleksi dengan perusahaan sejenis dengan peers yang sama.
Selain itu, sebelum mulai berinvestasi kenali risiko dan batas kemampuan kita dalam menangggung risiko tersebut. Kemudian, sebelum berinvestasi kita sudah memiliki tujuan untuk apa kita berinvestasi, agar kita bisa menentukan horizon waktu berinvestasinya dan jenis-jenis instrumen investasi yang akan menjadi pelabuhan bagi uang yang kita miliki.
Dan jangan lupa, hindari menyimpan telur dalam satu keranjang yang sama, sebarkan investasi pada berbagai instrumen atau aset yang berbeda untuk mengurangi risiko.
Penutup
Ingat! 'Tak semua yang berkilauan itu emas', begitu pula dengan portofolio investasi yang telah dipoles sedemikian rupa melalui praktik "window dressing." Â itu jelas merupakan praktik ilegal yang jauh dari etika bisnis.Â
Di balik penampilannya yang menawan, seringkali tersembunyi praktik-praktik yang sejatinya merugikan investor. Harapannya praktik sesat dalam berinvestasi ini, bisa disikapi secara tegas oleh otoritas terkait.Â
Praktik window dressing adalah ancaman serius bagi integritas pasar modal. Regulator perlu mengambil langkah tegas untuk mencegah dan menindak pelaku window dressing.Â
Dengan demikian, investor dapat merasa lebih aman dan percaya diri dalam berinvestasi. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk menciptakan pasar modal yang sehat dan berkelanjutan.
Maaf sekedar mengingatkan, investasi yang berkelanjutan dibangun di atas fondasi yang kokoh, bukan sekadar tampilan yang menarik untuk sesaat, tetapi merana kemudian.Â
Dengan memahami trik-trik window dressing, investor dapat lebih bijak dalam memilih manajer investasi dan produk investasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H