Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Rahasia di Balik Angka, Membaca Laporan Keuangan Seperti "Novel"

4 November 2024   14:33 Diperbarui: 4 November 2024   17:31 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya, ada Laporan Arus Kas, atau dalam bahasa kerennya disebut cash flow, yang menceritakan aliran uang masuk dan keluar perusahaan. 

Di sini kita bisa melihat dari mana uang berasal, misalnya dari penjualan atau pinjaman, dan ke mana uang digunakan, misalnya untuk membayar gaji karyawan atau membeli alat produksi baru. 

Laporan arus kas ini seperti alur cerita, kita bisa melihat bagaimana perusahaan mengelola uangnya dan apakah arus kasnya sehat.

Memahami Rasio Dalam Laporan Keuangan

Namun, membaca laporan keuangan saja tidak cukup. Kita perlu menganalisisnya dengan rasio keuangan. Rasio-rasio ini seperti alat bantu untuk memahami cerita lebih dalam, tentang laporan keuangan tersebut. 

Mengutip Investopedia, sekurang-kurangnya ada empat rasio yang bisa digunakan untuk menganalisa kesehatan perusahaan yakni, Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Aktivitas.

Rasio Profitabilitas

Ada Rasio Profitabilitas, yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan, seperti margin laba bersih yang menunjukkan seberapa besar keuntungan dari setiap rupiah penjualan. 

Rasio profitabilitas itu seperti termometer yang mengukur seberapa sehat sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Angka-angka ini memberi tahu kita seberapa efisien perusahaan dalam mengelola sumber daya dan menghasilkan laba dari operasinya. 

Ada beberapa jenis rasio profitabilitas yang bisa kita gunakan. Pertama, margin atau selisih laba kotor atau Gross Profit Margin (GPM), yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang didapat dari penjualan setelah dikurangi biaya produksi. 

Semakin tinggi marginnya, semakin baik perusahaan dalam mengendalikan biaya dan menghasilkan laba dari setiap penjualan.

Kedua, margin laba operasi atau Operating Profit Margin (OPM), yang mengukur keuntungan dari kegiatan operasional utama setelah dikurangi biaya-biaya seperti gaji karyawan dan biaya pemasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun