Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Membaca Laporan Keuangan, Peta Jalan menuju Investasi Cerdas

31 Oktober 2024   11:43 Diperbarui: 31 Oktober 2024   13:32 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laporan keuangan terdiri dari beberapa bagian utama, salah satunya adalah neraca. Neraca seperti foto snapshot dari kondisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Di sini, kita bisa melihat apa saja yang dimiliki perusahaan (aset), apa yang harus dibayar perusahaan (utang), dan berapa besar modal yang dimiliki oleh pemilik perusahaan.

Selain neraca, ada juga laporan laba rugi yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu, misalnya satu tahun. Laporan ini akan menunjukkan berapa banyak pendapatan yang diperoleh perusahaan dan berapa banyak biaya yang dikeluarkan. Selisih antara keduanya disebut laba bersih.

Laporan arus kas adalah bagian lain yang penting. Laporan ini menjelaskan bagaimana uang masuk dan keluar dari perusahaan. Dengan kata lain, laporan arus kas menunjukkan bagaimana perusahaan membiayai aktivitas operasionalnya, investasi, dan pendanaan.

Standar Akuntansi: Aturan Main dalam Laporan Keuangan

Dalam menyusun laporan keuangan, tentu saja tak bisa sembarangan saenake dewek, harus mengacu pada standar akuntansi seperti yang telah disepakati bersama.

Tanpa standar akuntansi, laporan keuangan dari setiap perusahaan akan seperti peta yang dibuat oleh orang yang berbeda-beda. Setiap peta akan memiliki skala, simbol, dan keterangan yang berbeda, sehingga sulit untuk dibandingkan. 

Akibatnya, investor, kreditor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan akan kesulitan dalam membuat keputusan. 

Standar akuntansi memberikan kerangka kerja yang sama bagi semua perusahaan, sehingga laporan keuangan menjadi lebih transparan dan dapat diperbandingkan. 

Dengan begitu, investor bisa dengan mudah membandingkan kinerja keuangan perusahaan A dengan perusahaan B, atau kinerja perusahaan tahun ini dengan tahun lalu. 

Di Indonesia, standar akuntansi yang berlaku adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK). SAK ini banyak mengadopsi standar akuntansi internasional yang disebut International Financial Reporting Standards (IFRS). Dengan menggunakan standar yang sama, perusahaan Indonesia bisa lebih mudah bersaing di pasar global.

"Window Dressing": Ancaman Terselubung dalam Laporan Keuangan 

Penyusunan laporan keuangan  sesuai standar akuntansi dengan data keuangan yang valid merupakan kondisi ideal, sehingga semua pihak yang akan menggunakan laporan keuangan sebagai acuan untuk mengambil sebuah keputusan bisnis menjadi sangat terbantu.

Namun tak sedikit juga perusahaan yang merekayasa laporan keuangannya,untuk menarik lebih banyak investor. Dengan memoles angka-angka, perusahaan bisa terlihat lebih menguntungkan dan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun