Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Melampaui Literasi Keuangan, Memutus Rantai Kecanduan Judi

13 September 2024   14:13 Diperbarui: 14 September 2024   09:38 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi literasi keuangan. (Sumber: SHUTTERSTOCK/TAKASU via kompas.com)

Kecanduan judi online dapat menciptakan lingkaran setan yang menghancurkan, baik bagi individu maupun masyarakat secara luas. Secara finansial, kerugian yang diakibatkan bisa sangat besar, mulai dari kehilangan tabungan hingga terlilit hutang yang mendalam. 

Bahkan, tak jarang individu yang terjerumus dalam judi online terpaksa menjual aset berharga atau melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan berjudinya.

Dari sisi psikologis, dampaknya tak kalah mengerikan. Kecanduan judi online dapat memicu depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Individu yang terjebak dalam lingkaran ini seringkali merasa putus asa dan kehilangan harapan, karena merasa tidak mampu keluar dari situasi tersebut.

Dampak sosialnya pun tak bisa diabaikan. Hubungan keluarga dan pertemanan bisa rusak akibat perilaku penjudi yang tidak bertanggung jawab. Kepercayaan hilang, konflik meningkat, dan bahkan perceraian bisa terjadi. 

Selain itu, judi online juga dapat meningkatkan tingkat kriminalitas di masyarakat, karena individu yang terdesak kebutuhan finansial akibat judi mungkin akan melakukan tindakan ilegal untuk mendapatkan uang.

Secara keseluruhan, dampak negatif judi online sangat luas dan merugikan, baik bagi individu, keluarga, maupun masyarakat secara keseluruhan. 

Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah ini dengan pendekatan yang komprehensif dan tidak hanya berfokus pada peningkatan literasi keuangan.

Mengatasi Masalah Judi Online Dengan Pendekatan Multifaset

Rmol.id
Rmol.id

Dari hasil studi yang terkesan berseberangan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kecanduan atau kebiasaan berjudi tidak bisa "diobati" hanya dengan satu pendekatan saja. 

Masalah ini harus diselesaikan secara komprehensif, karena pada dasarnya candu bernama judi ini memang memiliki kompleksitas penyelesaian yang tinggi dan beragam faktor pendorongnya.

Padahal sebenarnya para penjudi itu tahu bahwa akhirnya secara akumulatif mereka akan tetap kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun