Terlepas dari substansi isu dinasti politik itu benar atau salah, bukankah perbedaan pendapat dalam suatu hal termasuk tentang dinasti politik, itu sah-sah saja di alam demokrasi seperti saat ini.
Memangnya semua orang, harus berpendapat dan berrpikir sama, serupa dan sebangun dengan cara berpikir dan pendapat Pandji, jika tidak mereka dianggap salah, bodoh, dungu dan layak dirundung?
Ini seperti  salah satu ciri-ciri  dari fasisme yang menekan perbedaan pendapat dengan cara-cara kurang beradab, "menganiaya" mereka yang berbeda pandangan dengannya.
Perbedaan pendapat dianggap sebagai kejahatan pemikiran, mereka yang menghujat bertindak seolah mereka polisi pikiran, siapa yang berbeda pendapat dengan mereka, akan dihukum dan dihakimi lewat perundungan.
Cara-cara fasis seperti itu diametral  dengan demokrasi, menghargai perbedaan pendapat versus membungkam perbedaan pendapat.
Bukan kah yang dijunjung tinggi oleh mereka yang berpendapat bahwa dinasti politik itu "jahat", lantaran salah satunya dianggap mencederai demokrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H