Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pelajar dari PAUD hingga Sekolah Menengah atas di Indonesia pada tahun ini, mencapai 57, 98 juta orang.
Kita asumsikan, satu kali makan gratis rata-rata Rp.15.000-Rp.20.000 per anak, sementara untuk susu Rp.3.000-Rp.5.000per anak.
Tentu saja harga asumsi itu, menunya akan berbeda-beda disetiap daerah, untuk ukuran Jakarta makan dengan harga Rp.15.000 menu apa sih yang bisa didapat, sayur , telur, dan tempe/tahu ,mungkin.
Oke lah misalnya dengan harga asumsi itu yang digunakan berapa kira-kira  anggaran yang harus disiapkan negara untuk janji makan siang dan susu gratis ini.
57, 98 juta x 225 hari sekolah x Rp.15.000 = Rp.221,8 triliun ditambah susu, dengan asumsi harganya @ Rp.3.000 anggarannya untuk membelinya sekitar Rp. 44,36 triliun, jadi total APBN yang akan tersedot untuk memenuhi janji Prabowo-Gibran ini sekitar Rp. 266,16 triliun.
Jumlah yang cukup wow, duitnya dari mana?Â
Sedangkan pasangan capres no urut 1, Anies-Muhaimin menjanjikan tunjangan ibu hamil Rp.6 juta selama masa kehamilan 9 bulan dan BBM gratis bagi pengendara kendaraan roda dua.
Berapa banyak duit negara harus habis dialokasikan untuk janji ini, pastinya akan menghabiskan hingga ratusan triliun.
Sekali lagi duit darimana?
APBN Indonesia saat ini tak akan mampu menanggungnya, bisa sih diambil untuk pos janji-janji kampanye para capres ini tapi pos lain bakal kosong melompong, alhasil ya jeblok juga pada akhirnya.
Coba lah janji kampanye dan program kerja itu dibuat dan disusun secara masuk akal dan bisa dilakukan dengan mendasarkan pada kondisi yang ada.