Toh, kalau mengutip pujangga asal Inggris, William Shakespeare, dalam kisah romansa paling epik Romeo and Juliet empat abad silam, nama itu tak memiliki arti penting, "mawar" akan tetap tercium wangi, apapun nama yang disandangnya.
"What's in a name? That which we call a rose by any name would smell as sweet."
Apalagi hanya nomor urut, berapa pun nomor urutnya, substansinya Anies-Muhaimin akan tetap menjadi Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran akan tetap seperti itu, begitu pun Ganjar-Mahfud ya juga akan tetap jadi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!