Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Nama Credit Suisse Tak Lama Lagi Akan Kehilangan Eksistensinya di Peta Perbankan Global

20 Maret 2023   10:49 Diperbarui: 21 Maret 2023   08:37 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Runtuhnya nilai saham bank yang kini beraset US$ 574 miliar atau Rp. 8.782 triliun terjadi, usai pemegang saham mayoritaa menolak mengucurkan modal tambahan untuk Credit Suisse.

Melansir Bloomberg.com, Bank Nasional Saudi (SNB) pemilik saham mayoritas dengan 9,88 persen di Credit Suisse memberi pernyataan bahwa mereka tak akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di bank tersebut.

Sontak, setelah pernyataan SNB tersebut tersebar, investor menjadi panik dan melakukan aksi jual secara masif saham bank yang didirikan oleh Alferd Escher di Zurich Swiss pada tahun 1856 tersebut.

Alhasil nilai sahamnya ambrol tak tertahankan. Apalagi para investor pun mafhum benar bahwa kinerja keuangan Credit Suisse dalam beberapa tahun belakangan tidak sedang baik-baik saja menyusul berbagai skandal keuangan yang melibatkannya.

Terakhir, pada Desember 2022 lalu, Credit Suisse sempat mengalami bank run atau rush, nasabah menarik uangnya secara bersamaan di bank tersebut dengan nilai US$ 120 milyar.

Tadinya para investor masih berharap para pemegang saham mayoritas bakal menambahkan modalnya untuk mengatasi persoalan yang membelit Credit Suisse.

Ketika SNB menolak mengucurkan dananya, otomatis investor panik, ekspektasi mereka seketika menguap.

Kepanikan investor yang di picu krisis Credit Suisse kemudian mulai menyebar ke seantero Eropa.

Nilai saham bank -bank besar Eropa seperti Deutsch Bank dan Commerzbank di  Jerman, Societe Generale serta BNP Paribas di Perancis terjun bebas antara 8 hingga 10 persen.

Sebagai upaya meredakan kepanikan investor, Bank Sentral Swiss turun tangan, tak kurang dari US$ 54 milyar disiapkan mereka bagi Credit Suisse, manakala dibutuhkan untuk menambal modalnya yang bolong.

Konsekuensinya, Credit Suisse harus masuk IGD-nya otoritas keuangan Swiss, untuk kemudian diputuskan untuk di akuisisi oleh saingannya UBS Bank.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun