Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Pejabatnya Polah, Kemenkeu Kepradah

23 Februari 2023   10:00 Diperbarui: 23 Februari 2023   13:14 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, karena kelakuan konyol anak pegawainya tersebut efek dominonya menghantam lumayan keras Kementerian yang oleh masyarakat dan sesama pegawai negeri di sebut "Kementerian Sultan" (karena tunjangan kinerja Ak.A Tukin atau remunarasi para pegawainya sangat besar) tersebut.

Walaupun sebenarnya hal tersebut adalah ranah pribadi dan sama sekali tak berhubungan dengan pekerjaan bapaknya di Kemenkeu, tapi karena setiap peristiwa tak terjadi di ruang hampa yang bebas dari sebab akibat serta asosiasi, ujungnya Kemenkeu pun harus terseret ke dalam pusaran kejadian tak elok ini.

Apalagi kemudian mendapati bahwa korban ternyata juga "bukan orang biasa-biasa amat" pengaruhnya.

Untungnya pihak Kemenkeu tak bersikap defensif, tak berselang lama dari peristiwa tersebut,Sri Mulyani melalui akun media sosial miliknya meski terkesan normatif, mengecam keras peristiwa kekerasan yang melibatkan anak buahnya tersebut dan mendukung proses hukum yang kini sedang berjalan.

Selain itu, ia marah besar terkait gaya hidup mewah dan flexing yang dilakukan keluarga pegawainya tersebut.

Hal yang menurutnya, bakal membuat erosi kepercayaan publik dan menyeret para pegawai lain yang sudah bekerja secara berintegritas dan profesional dicap negatif pula.

Ia pun menegaskan akan menyelidiki informasi-informasi berkenaan "bau busuk" terkait harta kekayaan milik pegawainya tersebut melalui mekanisme internal di Kemenkeu.

Ungkapan senada kemudian diikuti oleh pihak Kemenkeu serta Direktorat Jenderal Pajak,  seperti diungkapkan oleh Staf Khusus bidang Komunikasi  Menkeu, Yustinus Prastowo hasil penyelidikannya bakal dibuka secara transparan kepada publik.

Bagi Kemenkeu hal ini bisa menjadi bahan introspeksi bahwa stigma buruk terhadap para pegawainya belum sepenuhnya pudar.

Kalau mau jujur, banyak sekali masyarakat yang berpandangan sinis terhadap mereka, ya karena tingkah tak terpuji dari sebagian pegawainya yang acap menggunakan kekuasaannya sebagai aparat untuk kepentingan pribadinya.

Butuh upaya lebih keras lagi agar integritas dan profesionalitas para pegawainya bisa terus membaik, yang sejatinya saat ini sudah mengalami banyak perbaikan dibanding sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun