Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ada Apa Dengan Telkomsel, Kok Sinyalnya Bapuk?

29 Oktober 2022   14:40 Diperbarui: 29 Oktober 2022   15:05 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu (29/10/22) pagi hingga saat tulisan ini dibuat, provider seluler dan intenet milik Negara, pemilik pengguna terbanyak di Indonesia Telkomsel menjadi trending topic di platform media sosial Twitter.

Unfortunately, bukan hal positif yang menjadikan anak usaha PT.Telkom Indonesia.Tbk itu dibicarakan warganet +62 yang budiman, tetapi sesuatu negatif terkait kehandalan sinyal dan jaringannya yang sangat luas ke hampir seluruh pelosok Indonesia.

Padahal masyarakat tahu dan merasakan sebelumnya, Telkomsel untuk urusan sinyal dan jaringan merupakan provider paling top dan reliable di Indonesia.

Namun, belakangan kualitas sinyal provider seluler pelat merah tersebut dirasakan para pelanggannya menurun tajam.

Dan penurunan kualitas tersebut, memang dirasakan oleh saya selaku pengguna setia Telkomsel yang telah memakai provider ini bertahun-tahun belakangan.

Di sepanjang perjalanan menggunakan KRL Jabodetabek di beberapa wilayah mulai antara Stasiun Citayam hingga Stasiun Pasar Minggu dan antara Stasiun Tebet sampai dengan Stasiun Cikini sinyalnya buruk, sinyal 4G nyaris tak pernah ada, di ujung kanan HP tempat kekuatan sinyal ditunjukan, hanya tertulis E atau H bahkan kerap bar signal-nya hilang sama sekali.

Sehingga hanya untuk mengirim chat melalui Whattapps saja yang tertera bukan check list  tanda pesan itu sudah terkirim, tetapi jam pasir yang menjadi simbol pesan tersebut belum terkirim.

Jangan tanya untuk membuka web, susah sekali, apalagi membuka Kompasiana yang memang cukup berat, Twitter pun mejen, timeline tak bergerak.

Beda lagi kalau sedang berada di mall, sinyal memang terpampang penuh di HP, tapi untuk membuka aplikasi susah sekali.

Tadinya saya berpikir itu karena HP saya yang udah lumayan jadul ini lah yang bermasalah, eh ternyata hal sama pun terjadi pada jutaan pengguna Telkomsel lainnya.

Kondisi seperti yang terjadi terhadap saya, juga dirasakan oleh netizen, oleh sebab itu lah Telkomsel menjadi trending topic.

Hingga tulisan ini dibuat Sabtu siang, tak kurang 14,9 K percakapan tentang Telkomsel dicuitkan oleh Netizen.

Mencermati timeline, percakapan ini di mulai dengan cuitan yang dilontarkan oleh Randy pemilik akun @rndy11.

Ia mengeluh tentang kualitas sinyal Telkomsel yang menurutnya menurun, sementara harga yang harus ia bayarkan mahal, atas alasan itu Randy bermaksud mengganti provider.

"dear telkomsel, menurut gue lo cuma bisa pilih satu dari dua ini: Mahal dan bagus atau murah dan jelek
tapi lo lebih pilih mahal dan jelek
udah saatnya ganti nomor nih" cuitnya.

Cuitan dari pemilik follower 16.000 akun ini kemudian direspon oleh Netizen dengan ungkapan senada, ternyata cuitan Randy ini dirasakan sama oleh mereka.

Lewat berbagai redaksi cuitan netizen juga mengungkapkan kekesalan terkait sinyal Telkomsel yang dirasakan terus memburuk padahal mereka membayar lebih mahal dibandingkan menggunakan layanan provider seluler lain.

Selain itu warganet juga mengeluhkan waktu tenggang Telkomsel yang jauh lebih pendek dibandingkan provider lain.

"Bener-bener nih @Telkomsel sy pakai dua (2) nomor Telkomsel juga yg udh pakai nomor turun-temurun aja gk ada penghargaan setidaknya masa berlaku nomor lebih di longgarin, masa harus bayar buat beli masa aktif?" Seperti dicuitkan oleh akun @ffrins milik Arifin Simatupang.

Sebenarnya keluhan para warganet lewat akun media sosial-nya tersebut direspon sangat cepat oleh pihal Telkomsel.

Namun persoalaannya, respon cepat tersebut tak diiringi dengan solusi atas masalah tersebut berupa perbaikan layanan yang dikeluhkan.

Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai cuitan lain, mereka mengaku pernah melaporkan "bapuknya" sinyal Telkomsel tapi hingga berbulan-bulan tetap saja tak ada perbaikan, sinyal masih busuk.

Dalam hal keluhan layanan, memang respon cepat atas keluhan itu sangat diperlukan tapi yang lebih penting aksi nyata dari perusahaan agar keluhan itu bisa ditangani dan yang dikeluhkan diperbaiki.

Saya dan mungkin jutaan pengguna Telkomsel lain tak pernah tahu apa yang kini tengah dihadapi Telkomsel sehingga membuat kualitas sinyalnya bapuk.

Jangankan di wilayah remote area, di wilayah Jabodetabek yang notebenenya prioritas layanan sinyal mereka begitu.

Mungkin ada baiknya, andai mereka tak bisa sesegera mungkin memperbaiki kualitas sinyalnya, Telkomsel mengungkapkan kendala yang mereka hadapi, sehingga masyarakat bisa memahami.

Atau seperti yang dilakukan Randy, lambat laun Telkomsel akan ditinggalkan pelanggannya. 

Bagi provider lain, ini bisa jadi kesempatan emas untuk mendapatkan pengguna baru, asal mereka bisa membuktikan kualitas layanan sinyal mereka lebih baik dan reliable.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun