Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,44 Persen Itu Keren, Syukuri Bukan Dinyinyiri

9 Agustus 2022   11:43 Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:31 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian juga dengan China yang biasa pertumbuhan ekonominya berderap kencang, pada periode yang sama harus rela tumbuh 0,4 persen saja.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, kinerja positif ekonomi Indonesia tersebut didorong oleh penguatan ekonomi domestik alias konsumsi rumah tangga.

Konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2022 ini pertumbuhannya mencapai 5,51 persen atau berkontribusi sebesar 2,92 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

Berarti lebih dari 50 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode ini berasal dari konsumsi rumah tangga.

Selaim itu, laju ekspor yang membaik menjadi penopang lain pertumbuhan ekonomi nasional, menyumbang 2,14 persen.

Sisanya, 0,82 persen berasal  dari proses industri manufakturing dan sisanya didapatkan dari industri pariwisata, transportasi, dan pergudangan.

Namun demikian, bukan berarti kita bisa jumawa dan tenang-tenang saja. Lantaran tantangan ekonomi saat ini dan ke depannya sangat tak mudah bahkan sebagian diantaranya tak terelakan.

Intaian kenaikan inflasi benar-benar harus dicermati, agar tak liar dan menjadi tak terkendali, hingga Juli 2022 angka inflasi Indonesia mencapai 4,94 persen, tertinggi sejak 5 tahun terakhir.

Meskipun jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asean dan beberapa negara besar lainya di Eropa dan Asia serta Amerika, inflasi di Indonesia relatif lebih kecil dan terjaga.

Seperti kita tahu kenaikan inflasi secara global dipicu oleh tingginya harga komoditas pangan dan energi akibat perang berkepanjang Rusia vs Ukraina, dan sisa-sisa dampak penanganan pandemi Covid-19

Di Indonesia pun, merangkak naiknya angka inflasi ini pemicu utamanya adalah kenaikan harga pangan dalam negeri yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun