Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memahami Alasan di Balik Aturan Baru BBM Bersubsidi Diberlakukan dan Cara Mendaftar Untuk Mendapatkannya

28 Juni 2022   14:39 Diperbarui: 28 Juni 2022   23:16 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malah yang tidak seharusnya mendapatkan subsidi, di konfirmasi. Hal-hal seperti ini biasa terjadi seperti pada saat pemberian bantuan sosial.

Hal-hal seperti inilah yang harus sejak awal diantispisasi oleh Pertamina, agar tak berdampak buruk dan menjadi beban tambahan bagi Pemerintah.

Saya paham semua keribetan tentang aturan baru pembelian Pertalite dan Solar tersebut agar subsidi BBM yang diberikan Pemerintah tepat sasaran.

Kita tahu juga, anggaran Pemerintah untuk subsidi energi termasuk di dalamnya BBM,terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Seiring melonjaknya harga energi dunia akibat konflik Rusia dengan Ukraina yang entah kapan akan berakhir.

Dan harus dingat juga anggaran belanja dalam APBN tersebut ada batasnya. Karena ada Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengatur hal tersebut

Jika anggaran belanja itu dilepaskan begitu saja, sangat mungkin target untuk mengembalikan defisit APBN ke angka di bawah 3 persen sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN 2020  pada tahun 2023 nanti tak akan tercapai. 

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya,karena pandemi belum menunjukkan tanda-tanda terkendali, pemerintah kemudian melakukan perubahan. Pada April 2020, melalui Perpres 54/2020 tadi, target pendapatan negara turun menjadi Rp1.760,8 triliun.

Adapun anggaran belanja bertambah menjadi Rp2.613,8triliun. Dengan demikian, defisit anggaran melebar menjadi 5,07 persen dari PDB.

Konsekuensi dari melebarnya defisit APBN itu adalah pemerintah harus menambah utang negara, baik melalui surat berharga maupun pinjaman bilateral atau multilateral, untuk menambal gap antara pendapatan dan belanja negara.

Padahal kita tahu juga, perkara utang negara ini kerap dijadikan gorengan politik oleh sejumlah pihak, padahal apabila kita tidak berhutang maka akan ada kebutuhan masyarakat yang tak terbiayai dan itu juga akan menimbulkan masalah lain.

Nah, jika kemudian subsidi BBM itu dibiarkan tak terkendali, maka gap APBN tadi tak akan memendek bahkan mungkin terus melebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun