Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pertunangan Gerindra dan PKB, Bakal Melahirkan Pasangan Capres Prabowo-Cak Imin?

20 Juni 2022   12:32 Diperbarui: 20 Juni 2022   12:58 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian dalam kerangka koalisi, mengapa Prabowo yang jadi Capres bukan Cak Imin. Padahal kita tahu juga ambisi Ketua Umum PKB menjadi Capres begitu membara.

Pertama, karena didasari oleh ewuh pakewuh politik, ingat Gerindra pemenang nomor 2 jika dihitung jumlah suara, dengan raihan 12,57 persen, meskipun jika mengacu pada kursi di DPR nomor 3 di bawah Golkar pada Pemilu 2024.

Sementara PKB raihan suaranya masih dibawah Gerindra yakni sebesar 9,96 persen. Lebih jauh lagi dalam berbagai survei yang dilakukan oleh sejumlah Lembaga Survei kredibel dalam kurun waktu setahun belakangan, elektabilitas Prabowo sangat jauh di atas Cak Imin.

Hasil survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Sjaiful Mujani Research Center (SMRC) dan Poltracking yang dirilis pekan lalu, menunjukan bahwa elektabilitas Prabowo menurut SMRC ada di angka 27,3 persen dan Poltracking memperoleh hasil 26,8 persen.

Kedua lembaga survei ini menempatkan Prabowo untuk urusan elektabilitas nomor 2 di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan di atas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sementara Cak Imin, menurut kedua lembaga survei tersebut elektabilitas jauh di bawah  Prabowo. Menurut hasil survei SMRC elektabilitasnya hanya 1 persen saja sedangkan menurut Poltracking elktabilitas Ketua Umum PKB tersebut hanya 0,6 persen.

Dengan fakta tersebut, andai pertunangan ini bisa berlanjut menjadi pernikahan, 99 persen komposisi Capres dan Cawapres dari KKIR bakal seperti itu.

Bagi PKB dan Cak Imin, hal tersebut merupakan langkah pragmatis. Meskipun suaranya dalam Pemilu 2019 lalu cukup besar, namun untuk melangkah menjadi capres agak berat.

Ya sudah tiada rotan akar pun jadi, tak jadi capres pun tak apa tapi paling tidak bisa lah jadi cawapres. 

Atau bisa jadi ada klausul tambahan, untuk tahun 2029 Cak imin lah yang bakal diajukan sebagai capres oleh koalisi ini, mengingat usia Cak Imin masih muda dan berpeluang untuk mencalonkan diri pada Pilpres 2029 yang akan datang.

Sementara Prabowo saat Pemilu 2024 kelak, sudah kan berusia 73 tahun, berarti jika ia terpilih menjadi presiden 2024, saat masa jabatannya habis di 2029 usianya sudah 78 tahun, dan mungkin akan berat untuk maju lagi untuk periodenya yang kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun