Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini sudah memiliki 7 komisioner baru untuk periode 2022-2027, setelah Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat merampungkan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 14 orang calon anggota dewan komisioner OJK.
Berdasarkan hasil fit and proper test,dari ke-14 nama tersebut DPR telah menetapkan 7 nama komisioner OJK yang dianggap paling patut dan layak untuk memimpin OJK periode 5 tahun ke depan.Â
"Telah disepakati secara mufakat calon dewan komisioner OJK periode 2022-2027," ujar pimpinan rapat Fit and Proper Test Calon Anggota Dewan Komisioner OJK, Kahar Muzakir, di Komisi XI DPR seperti dilansir Kompas.Com, Kamis (07/04/22).
Selanjutnya  ke-7 nama ini akan disahkan dan dilantik oleh Presiden Jokowi pada 20 Juli 2022. Ke-7 Dewan Komisioner OJK yang baru tersebut adalah:
Ketua Dewan Komisioner OJK : Mahendra Siregar
Wakil Ketua Dewan Komisioner : Mirza Adityaswara
Komisioner/Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan : Dian Ediana Rae
Komisioner/Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal : Inarno Djajadi
Komisioner/Kepala Eksekutif Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Keuangan lainnya : Ogi Prastomiyono
Komisioner/ Ketua Dewan Audit : Sophia Issabela Wattimena
Komisioner/Ketua Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen: Friderica Widyasari Dewi.
Ada dua hal yang menarik dari susunan Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027 kali ini dibandingkan dengan pimpinan OJK dua periode sebelumnya
Pertama terpilihnya Mahendra Siregar sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK merupakan kali pertama lembaga pengawas industri keuangan nasional ini tak dipimpin oleh "orang" Bank Indonesia.
Dua Ketua Dewan Komisioner OJK sebelumnya, Muliaman D. Hadad dan Wimboh Santoso adalah orang yang karirnya dibesarkan di Bank Indonesia.
Muliaman Hadad sebelum ditunjuk menjadi Ketua Dewan Komisioner OJK pertama merupakan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Sementara Wimboh Santoso yang merupakan Alumni Univesitas Sebelas Maret Surakarta ini, sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner OJK menduduki jabatan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia di New York.
Jadi dalam 2 periode awal keberadaan OJK, eks BI yang memimpin otoritas keuangan ini. Sementara Mahendra Siregar sebenarnya merupakan orang "asli" Kemenlu yang karena prestasi dan keluwesannya dalam menunggangi ombak politik dan birokrat mampu berkiprah di lintas kementerian dan lembaga negara.
Saat ini Mahendra menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri Luar Negeri sejak tahun 2019. Sebelumnya menjabat Wamenlu Mahendra sempat menduduki jabatan tinggi diberbagai Kementerian dan lembaga negara.
Mahendra pada 2013 -- 2014 pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Sementara itu, tahun 2011 hingga 2013, dia menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan. Mahendra juga sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan pada 2009 -- 2011.
Terakhir, sebelum diangkat sebagai Wamenlu pada tahun 2019, Mahendra adalah Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Dengan pengalaman yang begitu panjang dalam mengemban tugas yang kebanyakan di bidang ekonomi, saya rasa Mahendra Siregar bakal mampu membawa OJK menjadi lebih baik lagi.
Kedua, terdapat dua perempuan dalam jajaran dewan komisioner OJK periode 2022-2027 ini, yaitu Sophia Issabela Wattimena sebagai Ketua Dewan Audit dan Friderica Widyasari Dewi Ketua Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
Sophia menempuh pendidikan S1 -nya di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada yang kemudian meneruskan sekolahnya ke Leiden University Belanda dan lanjut mengambil gelar Master of Business Administration di Kuehne Logistic University Jerman.
Sepanjang karirnya, dia pernah menjadi Head of Finance Resources Management Unit UNDP, setelah itu kemudian ia mulai berkiprah diberbagai perusahaan BUMN dari mulai PT. Pelindo sebagai Direktur operasional dan Keuangan.
Terakhir sebelum mendaftar sebagai calon dewan komisioner OJK, Shopia adalah Executive Director of Finance PT Inalum.
Sementara Friderica Widyasari Dewi yang terpilih menjadi Komisioner bidang edukasi dan perlindungan konsumen.
Melansir situs IDXchannel.com  karirnya lebih berwarna, sebelum menekuni bidang keuangan Kiky demikian nama panggilannya terlebih dahulu dikenal publik sebagai model dan bintang sinetron.
Beberapa sinetron yang dibintanginya antara lain Bulan Masih Perawan, Angling Dharma, Panji, dan Doaku Harapanku. Namun demikian meskipun sudah "ngartis'hasratnya untuk menekuni bidang keuangan tak lekang.
Setelah terbebas dari kontrak dan jadwal syutingnya, Kiky kemudian melanjutkan kembali kuliahnya hingga S-2 bidang Keuangan di University of California (UCLA) Fresno Amerika Serikat.
Setelah kembali ke Indonesia, ia mulai berkiprah di Pasar Modal Indonesia tepatnya di PT. Bursa Efek Indonesia sebagai Head of Communication.
Kemudian karirnya terus melaju, menjadi salah satu direksi di BEI. Lantas menjadi Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebelum pada tahun 2015 diangkat menjadi Direktur Utama KSEI.
Selanjutnya saat ia mengikuti fit and proper test calon dewan komisioner OJK, Kiky menjabat CEO perusahaan invesment banking milik negara PT BRI Danareksa Sekuritas.
Dalam dua periode sebelumnya hanya ada satu nama perempuan saja yang pernah menduduki Jabatan Dewan Komisioner OJK selama 2 periode yakni Nurhaida mantan Ketua Bappepam terakhir sebelum dilebur menjadi OJK pada tahun 2011.
Di periodenya yang pertama 2012-2017 Nurhaida menjadi Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dan di periode selanjutnya 2017-2022 wanita yang kini berusia 62 tahun tersebut menjadi Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK.
Semoga saja dengan warna baru dari para pimpinan OJK ini bisa memberi warna yang lebih positif terhadap pengawasan, regulasi dan memiliki kapabilitas dalam mengadaptasi perkembangan teknologi digital di sektor keuangan Indonesia, dan juga bisa melihat sisi yang berbeda di internal OJK sendiri yang pada akhirnya mampu membawa OJK menjadi lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H