Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sejarah dan Arti Oligarki bagi Rusia dan Vladimir Putin

17 Maret 2022   06:02 Diperbarui: 17 Maret 2022   18:02 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal ia dihukum dan dimiskinkan lantaran mendukung saingan politik Putin pada tahun 2003.

Namun, tak hanya menghukum, Putin pun bisa memperkaya dan menjadikan mantan-mantan pejabat  yang setia kepadanya sebagai pengusaha yang menguasai berbagai BUMN Rusia.

Salah satunya, adalah Yuri Kovlachuk yang merupakan kawan seperjuangan Putin saat meniti karir di KGB.

Ia memperoleh porsi saham yang besar di sektor usaha perbankan dan telekomunikasi melalui hubungannya dengan Putin.

Menenggarai situasi seperti ini yang kerap berulang. Para oligarki segera menyadari bahwa kekayaan mereka bergantung  pada kepatuhan mereka terhadap  Putin.

Selain Khodhorovsky yang ditendang Putin karena melawannya, ada nama Oligarki top lain Boris Berezovsky yang usahanya  berkembang pesat di jaman Yeltsin.

Namun karena kritis terhadap Putin akhirnya ia dibuang ke tempat pengasingan di luar negeri setelah dipaksa menjual seluruh kepemilikan sahamnya di berbagai media Rusia.

Pesan Putin terhadap kondisi ini jelas dan terang, bahwa kepentingan Putin baik secara politik dan ekonomi harus menjadi prioritas bagi para oligarki tersebut.

Kekuasaan Putin terhadap para oligarkinya, hampir tak berbatas. Apapun yang ia mau harus ditunaikan, jika tidak, siap-siap saja menderita.

Pada tahun 2005 dengan alasan untuk memperkuat keuangan negara, Putin meminta Abramovich untuk menjual sahamnya di perusahaan minyak Sibnef  yang sebenarnya merupakan sumber penghasilan utamanya kepada Perusahaan gas milik negara Gazpom.

Tanpa ba bi bu, Abramovich pun menjual sahamnya tersebut. Mikhail Fridman dan Viktor Vakselberg pemilik Tyumen Oil sejak tahun 1997, diperintahkan Putin untuk menjual sahamnya ke Rosneft yang dimiliki Kremlin, keduanya pun patuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun