Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hitam Putih Perjalanan Politik Aung San Suu Kyi

10 Januari 2022   15:45 Diperbarui: 10 Januari 2022   16:04 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, saat itu lah rakyat Myanmar tengah mencari sosok yang bisa menjadi pemersatu bangsa dan mampu menjadi simbol perlawanan terhadap junta militer yang lama menguasai negeri yang dulu disebut Burma tersebut.

Panggung politik perdana Suu Kyi menurut sejumlah sumber referensi yang saya dapatkan, adalah saat dirinya berdiri dihadapan para demonstran saat protes berdarah di Pagoda Shwedagon pada Agustus 1988.

Diperkirakan hampir 3.000 warga Myanmar meninggal dalam rangkaian panjang demonstarsi yang hari ini dikenal dengan Revolusi 8888.

Akibat aksinya memimpin demonstran untuk mewujudkan demokrasi di negaranya, junta militer menjadikan Suu Kyi sebagai tahanan rumah dari tahun 1989 hingga 2012.

Ia menghabiskan waktu total 15 tahun sebagai tahanan rumah junta militer Myanmar. Saat dikurung di rumahnya di Yangoon, ia kerap muncul dihadapan ribuan pendukungnya yang berkumpul di sisi lain pagar rumahnya.

Atas perjuangannya yang tak kenal lelah untuk menembus sekat-sekat demokrasi di Myanmar, Suu Kyi dianugerahi hadiah nobel perdamaian yang sangat prestisius pada 1991.

Aung San Suu Kyi menjadi salah satu wanita paling dihormati di dunia karena ketegaran dan perjuangannya melepaskan rakyat Myanmar dari cengkraman otoritianisme militer Myanmar.

Akhirnya upaya Suu Kyi mendekati kenyataan pada 2012, junta militer yang telah 65 tahun berkuasa mulai melakukan reformasi, Myanmar mulai belajar menjadi negeri demokrasi.

Perubahan politik yang terjadi saat itu berlangsung begitu cepat. Dimulai dengan munculnya Presiden Thein Sein, yang merintis jalan menuju sistem politik yang lebih terbuka.

Lalu pembebasan pimpinan oposisi Aung San Suu Kyi yang diijinkan ikut pemilihan umum. Suu Kyi kemudian menjadi anggota parlemen. Sekalipun tidak punya jabatan resmi, ia melakukan berbagai kunjungan ke luar negri dan mendapat sambutan luas.

Agenda kunjungan Obama merupakan pengakuan atas reformasi politik di Myanmar. Tapi masih banyak yang harus dilakukan. Memang ada sejumlah tahanan politik yang dibebaskan saat itu, tapi masih banyak yang mendekam di penjara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun