Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikayat Porkas, SDSB dan Judi Resmi Milik Pemerintah serta Peran Robby Sumampow dalam Pengelolaannya

3 Juni 2021   16:16 Diperbarui: 3 Juni 2021   16:34 5018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Porkas sendiri merupakan akronim dari Pekan Olahraga dan Ketangkasan. Ranah perjudian ini ada dilingkup olahraga khususnya sepakbola.

Menariknya, konon menurut sejumlah sumber judi legal porkas ini dinisiasi oleh salah satu putera petinggi Orde Baru, walau memang isu ini hingga saat ini masih belum jelas.

Namun yang jelas salah satu pengelola Porkas ini adalah orang yang sama dengan pengelola SDSB seorang pengusaha nasional yang pernah lama malang melintang mengelola perjudian di Pulau Christmas Australia, Robby Sumampow.

Rmol.Id
Rmol.Id
Bersama Robby Tjahjadi,  seperti halnya SDSB IA mengelola Porkas dibawah naungan  Yayasan Dana Bakti Kesejahteraan Sosial. 

Robby Sumampow sendiri merupakan seorang pengusaha kelahiran  kota Solo, sehari-hari ia dikenal sebagai Robby Kethek.

Kethek dalam bahasa Jawa berarti monyet. Menurut Dahlan Iskan seperti yang saya kutip dari blog pribadinya DI'sWay julukan Kethek ini lantaran Robby lahir di tahun kera dalam mitologi China.

Robby memang memiliki leluhur orang Tiongkok, nama lahirnya ialah Le Kian Tiong. Ia kemudian diangkat anak oleh seorang polisi kelahiran Menado yang memiliki Fam Sumampow.

Makanya ketika warga China harus memiliki nama Indonesia ia kemudian menggunakan nama Robby Sumampow.

Awalnya ia merupakan seorang pengusaha Tekstil yang cukup berhasil di Kota Sola, ia berkongsi dengan Robby Tjahjady yang sempat dikenal dengan kasus penyelundupan mobil mewah di medio 1970-an.

Ia mulai dikenal menjadi pengusaha nasional salah satunya  karena kedekatannya dengan Petinggi TNI AD LB Moerdani.

Robby diberi konsesi untuk berdagang di Timor Timur yang saat itu dalam proses integrasi ke wilayah Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun