Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hari Lahir Pancasila dan Retorika Politik tentang Dasar Negara

1 Juni 2021   11:30 Diperbarui: 1 Juni 2021   12:07 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu dalam kehidupan sosial  sejumlah kejadian pergolakan fisik, pembunuhan, pembakaran, dan tindakan anarkisme sejenisnya, kini masih menjadi pemandangan umum.

Perikemanusiaan semakin hambar, kejam dan kasar, budaya dan spiritual terasa  gersang dan semakin miskin.

Fenomena seperti ini apabila tidak diantisipasi dengan penguatan kerangka dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, dapat menimbulkan bahaya disintegrasi bangsa Indonesia.

Itulah mengapa, Pancasila sebagai pondasi dan pilar-pilar berbangsa dan bernegara, begitu penting dan pada esensinya menyangkut keberadaan NKRI.

Sebagai sebuah bangsa kita perlu sadar bahwa Pancasila ibarat dua sisi dari mata uang yang sama, masing-masing menempati kedudukannya sendiri tetapi keduanya satu di dalam fungsi ketatanegaraan, yaitu sebagai landasan ideologi dan juga dasar negara.

Lalu, mungkin ada pertanyaan yang muncul dari benak sejumlah pihak tentang "Mengapa harus Pancasila?".  

Kita harus sadar bahwa Pancasila, bahkan sebelum disahkan pun, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sudah ada dalam adat istiadat dan kebudayaan bangsa Indonesia, tentang gotong-royong, musyawarah, persatuan dalam keberagaman, kemanusiaan, spiritualitas, dan juga keadilan. 

Maka dari itu, Pancasila merupakan perwujudan nyata dari nilai-nilai yang dimiliki, yang seharusnya diyakini kebenarannya oleh masyarakat dan dihayati tanpa rasa terpaksa, sepanjang masa hidupnya.

Pancasila sudah seharusnya menjadi titik akhir ideologi bangsa Indonesia yang sudah sepatutnya, ditanamkan dan dihayati secara nyata di setiap benak anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun