Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ternyata Kasus Pembunuhan Guru di Perancis yang Berujung Heboh itu, Akibat dari Kebohongan Seorang Anak

11 Maret 2021   15:29 Diperbarui: 12 Maret 2021   21:53 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: republika.co.id

Apalagi ternyata remaja putri tersebut berada di lingkup keluarga yang sangat otoriter, menjadi wajar jika ia berbohong karena takut di marahi oleh ayahnya

Pelajaran mahal  teramat penting bisa kita dapatkan dari fakta baru ini adalah cek dan ricek, verifikasi atau tanyakan langsung kepada sumber informasi sebelum melakukan tindakan apapun, bahkan hanya sekedar menyebarkannya pada yang lain.

Brahim Chnina ayah sang bocah tak melakukan itu, ia malah langsung memposting kebohongan tersebut di media sosial berharap sang guru dipecat, dan postingannya tersebut menjadi viral.

Bukan dipecat yang dialami Samuel Paty, malah ia dipenggal oleh remaja pria berusia 18 tahun yang berasal dari Rusia Abdullakh Anzorov, ia terprovokasi unggahan Brahim. Karena ia beranggapan darah Samuel Paty halal lantaran menghina Islam.

Lagi-lagi, segala hal tampaknya dilakukan dengan terburu-buru. Tuduhan terorisme terhadap Islam kian memanas. 

Menteri Dalam Negeri Prancis Grald Darmanin bahkan menggaungkan "perang melawan musuh dari dalam". Tentu saja kata "musuh" yang dimaksud adalah umat Islam.

Presiden Macron pun bertindak gegabah tanpa verifikasi mendalam dengan segala tuduhannya terhadap umat islam sehingga menimbulkan riak sangat besar di dunia saat itu.

Brahim sang ayah kini di dakwa terlibat terorisme yang berujung pembunuhan sementara  putrinya Z, kini di tuduh melontarkan fitnah akibat kebohongannya tersebut.

Sekali lagi pelajaran berharga mahal dari kasus Samuel Paty ini adalah apapun informasi yang kita dapatkan cek dan ricek dulu kebenarannya.

Bila memang memiliki kapasitas tanyakan langsung pada sumbernya, jika tidak tunggu hingga benar-benar informasi tersebut terverifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun