Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Trump Sang Demagog Demokrasi, Sepertinya Tak Akan Menjadi Presiden AS Pertama yang Termakzulkan

12 Februari 2021   15:16 Diperbarui: 12 Februari 2021   16:10 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sidang proses pemakzulan jilid kedua Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump Jr yang dijadwalkan dimulai tanggal 9 Februari 2021 telah berlangsung dan kini sudah memasuki hari ketiga. Kini giliran kubu Trump dan Partai Republik memaparkan pembelaan terhadap pengusaha properti paling top di AS ini.

Meskipun Trump saat ini sudah tak menjabat lagi menjadi Presiden AS sejak tanggal 20 Januari 2021 lalu selepas Joe Biden dilantik, proses impeachment menurut kubu Demokrat dan sebagian rakyat AS secara konstitusional masih bisa dilakukan.

Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara voting oleh 100 anggota senat yang di dominasi Demokrat, 56 anggota Senat menyatakan setuju pemakzulan Trump dilanjutkan karena dianggap konstitusional, sementara 44 menyatakan sebaliknya.

Artinya pemakzulan Trump akan disidang kan oleh Kongres, jika 2/3 anggota Senat menyetujui pemakzulan maka Trump menjadi Presiden AS pertama yang termakzulkan melalui mekanisme ini.

Namun tak mudah untuk mendapat 17 suara tambahan dari Partai Republik untuk memenuhi kuota 2/3 dari 100 anggota senat.

Hingga hari ketiga, sejumlah tuduhan.dilancarkan oleh manajer pemakzulan dari Partai Demokrat, mereka memaparkan sejumlah bukti dan saksi bahwa para perusuh itu bergerak melakukan vandalisme di Capitol Hill atas hasutan Trump yang direspon oleh para pendukungnya sebagai perintah dari Trump.

Selain itu kubu Demokrat pun mencoba menangkis argumen Republikan yang menyebutkan pemakzulan ini adalah sesuatu yang sia-sia, toh Trump tak lagi menjabat sebagai Presiden AS.

Mereka menyebutkan bahwa sosok Trump sangat berbahaya jika dibiarkan berkontestasi politik lagi dikemudian hari.

"Kami tidak takut Donald Trump nyapres lagi pada 2024. Kami takut ia kembali nyapres, kalah, dan kemudian mengulang kejadian ini (kerusuhan US Capitol) lagi," ujar salah satu anggota manajer pemakzulan, Ted Lieu. Seperti dilansir Tempo.co.

Untuk meyakinkan Senat, Kubu Demokrat selaku Manajer Pemakzulan menyajikan data-data yang diperolehnya dari aparat kepolisian, Dinas Intelejen dan berbagai liputan media di dalam dan luar negeri.

Selanjutnya mulai Jumat (12/02/21) waktu setempat, Kubu Partai Republik bersama pengacara Trump akan memulai pembelaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun