Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berbayar Protes, Diberi Gratis Juga Salah, Terus Situ Maunya Apa?

17 Desember 2020   21:19 Diperbarui: 17 Desember 2020   21:27 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka membandingkan vaksin asal China ini dengan vaksin-vaksin dari negara lain seperti Pfizer, Astra Zeneca, Moderna hingga vaksin asal China lain Shinoparm.

Padahal menurut ahli epidemologi asal Grifinn University Australia Dicky Budiman  setiap vaksin itu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Selain itu ada peruntukannya ada vaksin yang memang memiliki rentang usia lebih lebar dari kanak-kanak hingga lanjut usia seperti vaksin Pfizer.

Masih menurut Dicky seperti yang saya saksikan dalam program Sapa IndonesiaPagi Kamis (17/12/20), untuk mendapatkan vaksin Pfizer dan Moderna itu bukan pekerjaan mudah, karena lebih dari 80 persen kapasitas terpasang produksi kedua vaksin itu sudah dipesan oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, dan sejumlah negara maju lainnya.

Pilihannya menjadi terbatas bagi Indonesia meskipun dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19).

Menetapkan 6 jenis vaksin yang akan dipergunakan di Indonesia yaitu PT. Biofarma, Astra Zeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer BioNtech, dan Sinovac Biotech

Dan Vaksin Sinovac yang sepertinya bakal menjadi vaksin pertama yang digunakan oleh Indonesia lantaran memang sudah sejak awal bekerjasama dengan perusahaan vaksin asal Indonesia Biofarma, selain itu secara keamanan sudah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

Saya rasa kita tak perlu juga terus menggoreng isu vaksin ini untuk mendiskreditkan salah satu vaksin yang segera akan digunakan di Indonesia tersebut.

Apalagi kemudian mengkampanyekan untuk menolak melakukan vaksinasi yang merupakan program pemerintah.

Jika masalahnya keamanan, afeksi dan efektivitas vaksin Sinovac,  toh saat ini BPOM RI tengah melakukan assesment, jika BPOM menemukan ada masalah tentu saja assesmentnya tak akan mwloloskan vaksin itu untuk dipergunakan mesti dalam keadaan darurat.

Namun jika BPOM menyatakan sebaliknya, ya berarti aman dan efektifitas serta afeksinya sudah terkalibrasi dengan baik dan siap digunakan.

Tak perlu sotoy apalagi mempengaruhi orang untuk tak mau di vaksinasi. Anda siapapun yang menghalangi atau mengkampanyekan anti vaksinasi bisa saja dijerat hukum lantaran bisa membahayakan keselamatan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun