Memberi harapan yang memantik optimisme itu memang perlu, tapi landasannya harus benar-benar kuat dan faktual.
Karena optimisme berlebihan terhadap pandemi ini jika tidak disikapi dengan bijaksana bakal berujung pada pengabaian dalam mentaati protokol kesehatan yang memang sudah terbukti secara valid  dapat menahan laju pertumbuhan penyebaran virus.
Kemudian pihak-pihak yang merasa dirinya mampu membuat sesuatu untuk mencegah atau mengobati dengan menggunakan cara pengobatan alternatif seperti herbal misalnya tak perlu juga menyebarluaskan kepada publik sebelum melewati prosedur pengujian yang telah ditetapkan.
Kita sebagai masyarakat kebanyakan memang membutuhkan harapan sebagai energi booster agar kita bisa melewati masa kegelapan ini.
Pastikan apakah harapan yang dijajakan itu palsu atau nyata, atau optimisme yang dikobarkan tersebut berlebihan.
Harapan memang harus ada, optimisme harus tetap terjaga, namun ingat kita tetap harus memelihara skeptisme ketika memperoleh informasi apapun terkait Covid-19.
Sebenarnya simpel saja sih untuk mengukur harapan itu palsu atau nyata, jika itu too good to be true, 99 persen itu cuma PHP.