Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Vaksin Covid-19, Jembatan Emas Keseimbangan antara Urusan Kesehatan dan Perekonomian Indonesia

23 Juli 2020   13:05 Diperbarui: 23 Juli 2020   15:24 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syukurlah perkembangan penemuan vaksin Covid-19 sudah memasuki tahap akhir, ada 3 perusahaan yang kini menjadi leading dalam perburuan menemukan vaksin.

Oxford university  Inggris yang bekerjasama dengan perusahaan obat Astra Zaneca  kini tengah memasuki uji klinis tahap 3 artinya selesai tahapan ini dan terbukti memiliki kemampuan memberi imunitas terhadap virus corona dan tak ada efek samping signifikan bagi kesehatan, maka siap untuk diproduksi masal.

Kemudian Moderna yang merupakan konsorsium perusahaan farmasi Amerika Serikat juga sudah dalam tahap yang sama.

Dan terakhir ini yang paling menggembirakan masyarakat Indonesia, Sinovac sebuah perusahaan farmasi asal China telah mengumumkan bahwa uji klinis tahap I dan tahap II  sudah berhasil dengan memuaskan.

Kini untuk pengembangan berikutnya Sinovac menggandeng PT Biofarma, perusahaan  bioteknologi pelat merah milik Indonesia untuk uji klinis tahap III dan nantinya bisa diproduksi masal oleh Bio Farma, dan vaksin corona tersebut kini sudah ada di Indonesia.

Uji klinis tahap III akan memakan waktu selama 6 bulan, direncanakan akan dimulai bulan Agustus 2020 ini , ya bulan depan.

Bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, uji klinis bakal dilakukan oleh 1632 relawan dengan rentang usia 18 - 59 tahun.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, diperkirakan kuartal pertama 2021 vaksin ini  siap diproduksi masal setelah BPOM  melakukan penelitian dan mengeluarkan ijin maka  Bio Farma siap memproduksi hingga 100 juta vaksin pertahun.

Menurut ahli virologi, Indonesia membutuhkan vaksin paling tidak 70 hingga 80 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau berkisar antara 170 hingga 200 juta dosis vaksin x 2 artinya butuh vaksin paling tidak 340 juta dosis vaksin.

Menurut Menteri Riset dan Teknologi  Banbang Brodjonegoro seperti yang dilansir Kompas.com dibutuhkan paling tidak Rp. 26,4  triliun untuk memproduksi secara masal vaksin  Covid-19 tersebut.

Kabar baik ini, seperti light at the end of the tunnel, ada harapan terbentang di ujung jalan semoga ini menjadi jembatan emas bagi pemulihan kesehatan yang menuju bergeraknya kembali perekonomian Indonesia dan akhirnya masyarakat Indonesia menjadi  sejahtera dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun