Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Vaksin Covid-19, Jembatan Emas Keseimbangan antara Urusan Kesehatan dan Perekonomian Indonesia

23 Juli 2020   13:05 Diperbarui: 23 Juli 2020   15:24 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi ya mbulet, serba salah dipencet disini, muncul disana, diperketat masalah kesehatan ekonomi merana, di gas ekonominya sisi kesehatannya  menjadi naik tak terkontrol.

Walaupun demikian seperti dilansir Tempo.co mantan Menteri Keuangan sekaligus ekonom yang sangat dihormati Chatib Basri memiliki keyakinan bahwa penanganan aspek kesehatan menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi bisa terus berjalan.

"Kalau mau ekonomi kembali, pandemi harus selesai dulu," ujarnya, Rabu(22/07/20) kemarin.

Untuk itulah kemudian menurut Chatib Basri pemerintah harus tetap mengaktifkan jaring pengaman sosial bahkan kalau bisa sih anggarannya dipertebal hingga bisa melapis kelas menengah bawah yang sebetulnya sangat terdampak pandemi ini.

Walaupun aspek ekonomi dibuka seperti saat ini,  jika pandemi belum berakhir maka perekonomian akan tetap tertatih-tatih pertumbuhannya.

Dengan protokol kesehatan yang baik, maka jumlah orang akan dibatasi kerumunan dicegah. Sementara dalam ekonomi salah satu faktor yang menentukan sebuah usaha akan bisa bertahan atau tidak adalah skala ekonominya.

Menurut  penelitian sederhana dengan melakukan googling berita, rata-rata pengunjung mall atau pusat perbelanjaan atau aktivitas-aktivitas ekonomi lainnya angkanya dibawah 40 persen, apakah dengan angka tersebut mampu menutupi skala ke-ekonomi-an yang menghasilkan keuntungan?

Karena dalam aktivitas ekonomi terdapat variabel biaya tetap yang harus tetap dibayar terlepas dari berproduksi atau tidak, misalnya sewa gedung, biaya listrik dan lain sebagainya.

Biaya ini akan semakin murah jika volume transaksi atau produksinya bertambah. Artinya jika kita ingin mencapai Break Even Point (BEP) dan selanjutnya menghasilkan keuntungan ada skala ekonomi tertentu untuk mencapainya.

Jika kondisi tetap seperti ini  maka harus ada variabel cost lain yang harus dipotong agar tingkat keekonomian bisa tercapai misalnya melakukan PHK atau merumahkan karyawan.

Makanya tak heran jika kemudian banyak hotel atau restauran  yang melakukan PHK atau merumahkan karyawannya.

Kondisi yang jauh berbeda akan terjadi manakala pandemi ini bisa diakhiri, satu-satunya cara karena ini akibat penanganan virus maka vaksin atau anti virusnya harus segera ditemukan, jika tidak kondisinya ya akan tetap seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun