Sementara untuk pasar di luar Eropa harga jual pesawat ini hampir 2 kali lipat, US$ 124 juta per unit atau senilai Rp. 1,85 triliun per unit.
Harga ini juga bukan angka pasti bisa jadi menjadi jauh lebih mahal karena tergantung fitur, software dan berbagai perangkat lain dalam pesawat.
Namun karena Prabowo meminati pesawat bekas pakai, generasi pertama pula yang mulai terbang tahun 2003, maka harganya pun tak akan setinggi itu, bisa dinegosiasikan.
Mungkin itu pertimbangan Prabowo, sehingga berminat membeli pesawat Eurofigther Typhoon jenis Trance 1 bekas pakai Austria ini.
Tapi ya, mungkin memang benar harga belinya lebih murah, namun jika ongkos pemeliharaan dan operasionalnya sangat mahal, jadinya ya sama saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H