Selain itu, ada faktor tingkat pendidikan masyarakat Bantem  yang rendah sehingga sangat mudah menjaga kelangsungan dinasti politik.
Jika kita amati seluruh dinasti politik Ratu Atut di Banten itu tak berdasarkan pada penunjukan atau titah secara terbuka dari "kepala sukunya"
Mereka semua terpilih setelah  mengikuti proses politik berdemokrasi seperti kebanyakan orang.  Dan faktanya memang demikian, artinya mereka tak melanggar aturan apapun.
Lantas apa bedanya  dengan langkah Gibran Rakabuming Raka maju menjadi Cawalkot Solo dalam Pilkada 2020? Engga ada, sama saja.
Gibran maju berjuang untuk mendapatkan endorsement dari Partai-partai politik terutama dari PDIP untuk maju menjadi Cawalkot Solo.
Jadi jika majunya Gibran sebagai Cawalkot tidak dianggap sebagai upaya Keluarga Besar Jokowi membangun trah politik, seperti yang Jokowi ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Salah satu media asing.
"Dinasti politik, itu jika saya menunjuk anak saya menjadi menteri, kalau ada keluarga  misalnya anak yang ikut berpartisipasi dalam Pilkada di Daerah, rakyat yang menentuk bukan Jokowi," Ujar Jokowi seperti di lansir BBC.com
Jika demikian, Keluarga Ratu Atut pun tak bisa disebut sebagai dinasti politik, karena mereka melewati proses yang sama dengan Gibran.
Artinya seluruh  pihak yang disebut melakukan "dinasti politik" di Indonesia itu tak pernah ada karena mereka melewati proses yang sama  dengan Gibran dalam meraih jabatan politiknya.
Terlepas dari itu semua  apa sih sebenarnya dinasti politik itu.? Tak ada definisi yang benar-benar baku terkait hal ini namun pada dasarnya Dinasti Politik ialah.
Merupakan kekuatan politik yang melibatkan suatu kelompok yang memiliki kekerabatan yang mendominasi kekuasaan di suatu wilayah atau negara
Menurut Dosen Fisip jurusan Ilmu Politik  Univesitas Gajah Mada  Yogyakarya, A.G.M Dwipayana . Seperti dikutip dari situs Mahkamah Konstitus, MKRI.comÂ