Namun salah seorang korban penculikan dalam kasus yang lain, Natascha Kampuzch menolak label Sindrom Stockholm.
"Saya merasa itu adalah hal yang wajar jika kita menyesuaikan diri dengan penculik. Apalagi jika menghabiskan banyak waktu bersama mereka. Ini tentang empati dan komunikasi. Mencari normalitas dalam kerangka kejahatan bukanlah sindrom, tapi strategi bertahan hidup," ujarnya.
Mungkin yang diungkapkan Natascha itu benar juga, karena terkadang ketika kita dalam situasi nyawa terancam, secara reflek akan menghadirkan mekanisme pertahanan diri berupa kemampuan yang kita sendiri saja tak pernah tahu mampu melakukannya.
Termasuk di dalamnya bersikap tenang dan seolah kooperatif dengan kondisi yang ada.Â
Mungkin, bagi yang ingin mengetahui bagaimana Sindrom Stockholm ini terbentuk, bisa menonton Film lawas yang dibintangi oleh Al Pacino Berjudul "Dog Day Afternoon". Film ini masuk sebagai nominasi Film terbaik dalam ajang Oscar tahun 1975.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H