Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pak Jokowi, Bansos Jangan Hanya untuk Warga Miskin Saja

16 April 2020   12:22 Diperbarui: 16 April 2020   12:48 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, bagi warga pedesaan telah disiapkan dana sebesar Rp.21 triliun hingga Rp.24 triliun yang merupakan re alokasi anggarandana desa yang biasanya diberikan kepada setiap desa di seluruh Indonesia, besarannya Rp. 600.000 per KK per bulan selama 3 bulan yang diberikan kepada 5,8 juta warga miskin di pedesaan yang selama ini tak tersentuh bantuan dari pemerintah.

Selain memberikan bantuan untuk menambah daya beli masyarakat Pemerintah pun mencoba mengurangi beban masyarakat dengan cara menggratiskan pembayaran listrik bagi golongan pelanggan 450 VA dan 50 persen diskon bagi pelanggan 900VA.

Selain itu bagi para pelaku usaha UMKM dan pemilik cicilan kendaraan penyelenggara jasa transportasi skala kecil seperti tranportasi online, restrukturisasi utang berupa pengurangan bunga dan penundaan pembayaran selama setahun bisa didapatkan.

Selain itu bagi para pengusaha stimulus pajak berupa pembebasan pembayaran pajak selama 6 bulan pun diberikan.

Dari deretan bantuan sosial dan keringanan pembayaraan serta berbagai stimulus tersebut, menyasar warga miskin dan pengusaha saja, tapi bagaimana dengan kelas menengah yang rentan miskin.

Untuk golongan ini sepertinya pemerintah melupakan, padahal pandemi ini memengaruhi semua kasta dan kelas. 

Menurut data dari World Bank yang dirilis bulan Januari lalu per September 2019 terdapat 115 juta orang kelas menengah yang rentan miskin. Dan mereka ini sangat besar potensinya jatuh miskin karena pandemi ini.

Mereka ini adalah rata-rata merupakan para pekerja formal yang berupah mahal, yang sangat mungkin karena kebijakaan Physical distancing dan mengharuskan setiap manusia untuk tetap berada di rumah, walaupun mungkin sebagian dari mereka bisa bekerja dari rumah atau WFH, tapi pasti banyak juga harus berhenti kerja seperti para pekerja di sektor pariwisata dan industri pendukungnya Hotel, Restaurant, dan beberapa usaha lainnya.

Sekali lagi ini yang sepertinya terlewatkan oleh pemerintah, padahal kelas menengah inilah yang selama ini menjadi pendorong utama laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kita belum tahu elan pemerintah bagi para kelas menengah yang berpotensi jatuh miskin ini, apakah mereka akan dibiarkan begitu saja? 

Bisa jadi potret masih penuhnya KRL dan jalanan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)  adalah mereka yang dikategorikan kelas menengah tersebut, selain para pekerja harian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun