Harga-harga kebutuhan pokok sudah dapat dipastikan akan meroket bila lockdown dilakukan. Pada saat bersamaan barang-barang kebutuhan pokok akan langka dipasaran.
Ujung dari kondisi ini adalah keresahan sosial yang bisa saja bsrakhir menjadi situasi chaos.
Sekarang saja, harga kebutuhan pokok sudah mulai merangkak naik. Beberapa harga kebutuhan pokok seperti beras kini sudah mulai naik meskipun relatif kecil.
Saat saya kemarin belanja disalah satu supermarket besar di Jakarta terlihat beberapa kebutuhan pokok ssperti gula sudah mengalami kenaikan, menurut salah satu penjaga supermarket tersebut harga gula sudah naik sejak sebulan terakhir, kini harga gula mencapai Rp. 17.000 per kilogram, naik sekitar 15 persenan dari bulan lalu.
Begitupun harga telur naik menjadi Rp.28.000 per kilogram padahal biasanya paling tinggi harganya Rp 25.000 per kilogran.
Selain telur, daging ayam pun harganya ikut merangkak naik, walaupun tak terlalu signifikan hanya naik sekitar 5 persenan menjadi Rp. 37.000 per kilogram.
Tekanan harga kebutuhan pangan akan ssmakin kuat akibat pasokan berkurang. Apalagi jika lockdown dilakukan tanpa persiapan yang matang.
Prosedur dan kajian yang jelas serta matang sangat diperlukan jika memang suatu saat lockdown itu diberlakukan.
Tanpa kejelasan prosedur maka yang akan terjadi adalah kebingungan dan keresahan yang terjadi di masyarakat.
Bagi kalangan atas, golongan orang berpunya mungkin kondisi demikian tak akan terlalu menjadi masalah karena mereka sudah berjaga-jaga sejak dini.
Bisa saja kenaikan harga tersebut di dorong oleh aksi mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi kondisi seperti ini.