Keempat, lahirnya komunikasi dengan basis elektronik, seperti telegraf, radio, telepon, dan terakhir internet dan satelit.
Disrupsi dalam komunikasi terjadi saat fungsi telepon kemudian disatukan dengan fungsi internet. Hal ini bisa terjadi manakala sistem teknologi komunikasi analog berkembang menjadi digital.
Seluruh sendi kehidupan manusia seketika berubah besar tatkala media digital mulai dipergunakan secara masif oleh manusia, termasuk di dalamnya komunikasi.
Bersatunya tiga teknologi  telepon, internet, dan kamera dalam satu alat, seperti  yang sekarang kita kenal sebagai smartphone, mengubah sama sekali pola komunikasi interpersonal.
Pendekatan komunikasi terdahulu seperti surat seketika menjadi usang, jika kita masih menggunakannya akan dianggap aneh.
Media digital kemudian melahirkan aplikasi chatting dan media sosial, hal ini lah kemudian menguatkan perubahan secara signifikan dalam berkomunikasi.
Dengan media ini, hampir semua komunikasi menjadi instan, bahkan realtime. Jarak bukan lagi menjadi kendala, dunia ini seolah tak berjarak lagi.
Dengan teknologi ini kejadian yang berada nun jauh di dunia sana bisa diketahui secara bersamaan oleh bagian dunia yang lain.
Di Indonesia pengguna smartphone  pada tahun 2019 mencapai 170 juta orang, artinya  lebih dari setengah penduduk Indonesia menggunakan media digital ini dalam berkomunikasi.
Dengan kondisi seperti ini, maka sudah dapat dipastikan pola komunikasi mengalami disrupsi, berubah luar biasa besar.
Perubahan teknologi informasi dalam keluarga digital ini kemudian menghasilkan kehidupan yang individualis, cenderung ekonomis, dan menciptakan model kehidupan kesepian ditengah keramaian.