Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat

29 Februari 2020   08:28 Diperbarui: 29 Februari 2020   08:35 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi adalah bagian yang paling penting dari sebuah hubungan, apapun jenis hubungan tersebut. Mulai dari hubungan personal hingga profesional.

Tanpa komunikasi sebuah hubungan akan kehilangan maknanya. Bagaimana kita akan memgetahui maksud seseorang jika tak disampaikan, baik secara lisan maupun tulisan, verbal maupun non verbal.

Komunikasi antarpersonal merupakan bentuk komunikasi yang paling efektif karena sifatnya yang face to face dengan adaptasi dan feedback yang sama. 

Perbedaan persepsi dalam komunikasi interpersonal yang terjadi saat itu juga bisa dikoreksi hingga terjadi persamaan persepsi yang diharapkan

Komunikasi terjadi bukan hanya antar manusia, komunikasi terjadi antar hewan dengan hewan, tapi juga terjadi antara hewan dan manusia.

Manusia  bisa mengetahui hewan itu saat ingin makan atau sekedar ingin bermain-main. Karena naluri juga berperan besar dalam sebuah komunikasi.

Selain naluri, peran media  dalam berkomunikasi  juga menjadi sangat krusial. Media komunikasi adalah sarana komunikasi yang dipergunakan untuk mempermudah seseorang dalam menyampaikan dan menerima pesan dengan tujuan tertentu.

Media komunikasi berkembang sesuai jamannya, terdapat 4 poin krusial dalam komunikasi antar manusia.

Pertama,  ditemukannya bahasa sebagai alat komunikasi tercanggih manusia .

Kedua, berkembangnya kemampuan berbahasa sehingga kemudian melahirkan tulisan.

Ketiga, perkembangan reproduksi kata-kata dalam tulisan menggunakan mesin cetak sehingga memungkinkan berkomunikasi secara masal.

Keempat, lahirnya komunikasi dengan basis elektronik, seperti telegraf, radio, telepon, dan terakhir internet dan satelit.

Disrupsi dalam komunikasi terjadi saat fungsi telepon kemudian disatukan dengan fungsi internet. Hal ini bisa terjadi manakala sistem teknologi komunikasi analog berkembang menjadi digital.

Seluruh sendi kehidupan manusia seketika berubah besar tatkala media digital mulai dipergunakan secara masif oleh manusia, termasuk di dalamnya komunikasi.

Bersatunya tiga teknologi  telepon, internet, dan kamera dalam satu alat, seperti  yang sekarang kita kenal sebagai smartphone, mengubah sama sekali pola komunikasi interpersonal.

Pendekatan komunikasi terdahulu seperti surat seketika menjadi usang, jika kita masih menggunakannya akan dianggap aneh.

Media digital kemudian melahirkan aplikasi chatting dan media sosial, hal ini lah kemudian menguatkan perubahan secara signifikan dalam berkomunikasi.

Dengan media ini, hampir semua komunikasi menjadi instan, bahkan realtime. Jarak bukan lagi menjadi kendala, dunia ini seolah tak berjarak lagi.

Dengan teknologi ini kejadian yang berada nun jauh di dunia sana bisa diketahui secara bersamaan oleh bagian dunia yang lain.

Di Indonesia pengguna smartphone  pada tahun 2019 mencapai 170 juta orang, artinya  lebih dari setengah penduduk Indonesia menggunakan media digital ini dalam berkomunikasi.

Dengan kondisi seperti ini, maka sudah dapat dipastikan pola komunikasi mengalami disrupsi, berubah luar biasa besar.

Perubahan teknologi informasi dalam keluarga digital ini kemudian menghasilkan kehidupan yang individualis, cenderung ekonomis, dan menciptakan model kehidupan kesepian ditengah keramaian.

Manusia-manusia saat ini, lebih banyak menghabiskan waktunya bersama gawainya dibandingkan dengan manusia sungguhan.

Padahal awal penciptaan teknologi yang canggih itu adalah untuk memudahkan komunikasi antar manusia. Namun dalam perkembangannya malah terjadi sebaliknya.

Lupakan saja, bertegur sapa dalam angkutan umum seperti Kereta Rel Listrik(KRL) seperti saat dahulu gawai belum merajalela seperti saat ini.

Semua duduk dan menunduk memandang benda tipis canggih yang bisa membawa kita berkeliling dunia, dalam waktu bersamaan kita bisa berhubungan secara intens dengan seseorang di seberang dunia sana.

Sementara yang duduk disebelahh kita sama sekali tak ditoleh padahal jika sesuatu terjadi saat itu,  yang paling mungkin melakukan sesuatu ya orang terdekat secara fisik tersebut.

Hal yang sama juga terjadi dalam keluarga, hubungan antar personal keluarga pun menjadi jauh berkurang setelah adanya gawai ini.

Gawai ini tak jarang menjadi sumber masalah yang menimbulkan perpecahan dalam keluarga, baik itu melalui kontennya, atau terutama oleh cara kita memperlakukan gawai tersebut.

Kehidupan dalam keluarga itu dibangun melalui interaksi yang dibangun antar anggotanya. Dengan komunikasi masing-masing anggota keluarga bisa menyampaikan harapan, aturan dan berbagi kehidupan.

Komunikasi dalam keluarga perlu dibangun dengan baik untuk menghasilkan hubungan yang baik pula. Hubungan antar anggota keluarga, akan efektif manakala, terdapat keseteraan perlakuan antar mereka.

Akrab dan dekat melalui komunikasi yang intens dan terbuka. Dan tentu saja saling menghargai.

Harapannya dengan keberadaan gawai, itu untuk memudahkan komunikasi antar anggota keluarga, walaupun fakta itu terjadi.

Namun dengan intensitas penggunaan gawai yang begitu rapat, nyaris kehidupan kita ini tak bisa lepas dari gawai membuat pola komunikasi menjadi aneh.

Saat ini kita lebih sering berkomunikasi dengan sesuatu yang jauh, di banding dengan sesuatu yang ada di depan mata kita.

Fenomena ini terjadi di hampir seluruh belahan dunia, akibat kemajuan teknologi komunikasi digital.

Sudah saatnya sekarang kita lebih bijak dalam menggunakan gawai, agar yang jauh menjadi dekat, dan yang dekat menjadi lebih dekat lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun