Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Klaim Nasabah Jiwasraya Mulai Dibayar Maret 2020, Dananya dari Mana?

3 Februari 2020   08:02 Diperbarui: 3 Februari 2020   08:02 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kami dari kementerian dan tim Jiwasraya sesuai saran kita berupaya menyelesaikan, mulainya pembayaran awal di bulan insyaallah Maret akhir. Tapi kalau bisa lebih cepat kita coba lakukan," kata Erick Thohir saat rapat dengan Panitia Kerja (Panja) DPR Jiwasraya di Jakara, Rabu (29/1/2021). Seperti yang dilansir oleh CNBCIndonesia.com.

Pernyataan Erick ini tentu saja menjadi angin segar bagi para nasabah Jiwasraya yang klaim polisnya menggantung tak jelas rimbanya.

Perjalanan panjang penyelesaian kasus Jiwasraya ini  memang memggambarkan betapa beratnya masalah keuangan yang sedang meninmpa Perusahaan asuransi tertua di Indonesia ini.

Kementerian BUMN bersama manajemen Jiwasraya kemudian memastikan pembayaran tunggakan klaim polis nasabah Jiwasraya tahap pertama konon kabarnya sebesar Rp. 2 triliun yang akan dibayarkan bulan Maret 2020.

Tunggakan klaim polis Jiwasraya secara keseluruhan berjumlah Rp. 16 triliun. Berarti akan ada tahap-tahap pembayaran berikutnya.

Lantas dari mana uang Rp. 2 triliun yang akan dibayarkan kepada nasabah tersebut? Sejauh ini Erick dan jajarannya belum mau membeberkan asal uang yang akan dipakai membayar klaim polis tahap pertama tersebut.

Namun jika kita merunut ke belakang tentang skema  yang sedang mereka susun, bisa saja uang tersebut berasal dari 3 skema  yang sedang disiapkan Kementerian BUMN,Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan dan Manajemen Jiwasraya.

3 skema penyehatan Jiwasraya tersebut diharapkan dapat meningkatkan solvabilitas dan likuiditas sehingga mampu membayar tunggakan klaim polis nasabah.

Ke-3 skema penyehatan ialah, pertama  melalui mitra strategis  yang kini prosesnya sedang dalam tahap due dilligence.

Jadi Jiwasraya Putra yang merupakan anak usaha PT. Asuransi Jiwasraya sahamnya akan dibeli oleh mitra strategis, yang bertindak sebagai investor.

Saat ini saham Jiwasraya Putra dimiliki oleh Jiwasraya bersama PT. Bank Tabungan Negara (BTN), PT. Kereta Api Indonesia (KAI), PT. Pegadaian dan PT. Telkomsel anak usaha dari PT.Telkom Indonesia.Tbk.

Nantinya mitra strategis yang akan dipilih menjadi investor ini akan membeli secara keseluruhan saham Jiwasraya di Jiwasraya Putra.

Dari transaksi ini diharapkan Jiwasraya akan mendapatkan dana Rp. 9 triliun yang akan dipakai untuk membayar tunggakan klaim polis nasabah.

Rencana pemyelesaian transaksi ini di kuartal pertama tahun 2020, ya sekitar bulan Maret 2020 bulan depan.

Skema penyelamatan kedua ialah dengan membentuk holding asuransi. Jiwasraya akan menerbitkan obligasi subordinasi atau subdebt yang dapat di konversi menjadi saham, nah subdebt ini akan dibeli oleh holding asuransi yang nanti akan dibentuk. Dari transaksi ini Jiwasraya diharapkan akan meraup dana sebesar Rp.7 triliun.

Skema ketiga, dengan membuat produk reasuransi keuangan dengan investor yang kini masih dalam proses due dilligence. Target penyelesaian skema ini di semester II tahun 2020 ini.

Selain tiga skema tersebut, pemerintah juga mulai menyiapkan skema bailout tapi itu merupakan pilihan yang benar-benar terakhir ketika sudah tak ada solusi lain.

Nah, mungkin dana sebesar Rp. 2 triliun yang akan dipakai untik membayar tunggakan klaim polis nasabah Jiwasraya pada bulan Maret 2020 ini, berasal dari skema 1 atau skema 2.

Namun menurut saya bisa saja dari penjualan aset yang dimiliki Jiwasraya, karena paling mungkin mendapatkan dana sebesar itu dalam jangka pendek ya menjual aset.

Atau bisa juga dengan meminjam dana dari Perusahaan BUMN lain, yang kondisi keuangannya sehat, yang kemudian akan menjadi tanggungan bersama saat holding asuransi rampung dibentuk.

Walaupun terlintas juga sih di pikaran saya ada bailout yang dilakukan pemerintah secara diam-diam agar masalah ini segara selesai dan tak melebar ke mana-mana menjadi bola yang liar nan panas.

Nah persoalan lanjutan dari pembayaran tahap pertama ini adalah masalah siapa yang menjadi prioritas mendapatkan pembayaran pertama.

Karena Erick belum secara jelas menerangkan skema pembayarannya seperti apa. Tapi jika melihat ucapan presiden Jokowi, terkait penyelesaian kasus Jiwasraya ini  yang akan mengutamakan masyarakat kecil.

Nasabah ritel akan menjadi prioritas sekaligus untuk meredam gejolak dimasyarakat. Namun nasabah asing yang berasal dari Korea Selatan bisa jadi akan menjadi prioritas utama. 

Referensi:

[1], [2]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun