Ketika polisi menanyakan password yang dipakai, beberapa kali ia memberikan yang salah, saat dipaksa, ia akhirnya memberikan password yang benar, namun HP tersebut langsung direbut Reynhard.
Nah, dari situlah petugas Kepolisian Manchester benar-benar curiga, setelah itu dibukalah seluruh isi HP tersebut.
Dalam folder video kemudian ditemukan rekaman saat Reynhard memerkosa korban yang saat itu ditahan polisi.
Dari situ polisi langsung memeriksa seluruh video yang ada, dan semuanya merekam perbuatan bejat Reynhard yang memerkosa korban-korbannya.
Kemudian penyelidikan terus dilakukan kepolisian dengan menggeledah kembali apartemen Reynhard di Princess Street di tengah kota Manchester.
Dan ditemukanlah bukti lain, berupa rekaman video yang ada di HP lain milik Reynhard. Tak kurang dari 190 rekaman dengan durasi yang sangat panjang.
Kemudian kasus itu berlanjut hingga seperti kita ketahui saat ini.Â
Sistem hukum dan kepatuhan para pemangku kepentingan membuat kasus ini bisa diselidiki dan disidang dengan sangat rapih tanpa menimbulkan kegaduhan di masyarakat, menjadi pelajaran penting bagi media dan seluruh perangkat hukum di Indonesia.
Bagaimana aparat hukum dan sistem hukum di Inggris mampu melindungi korban dan memastikan peradilan yang fair bagi pelaku, tanpa penghakiman dari publik saat sebelum dan saat sidang berlangsung.
Semoga kasus Reynhard ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, dari setiap aspeknya.