Menurut Dirut Jiwasraya Hexana, portofilio saham mereka tadinya berjumlah Rp.5,6 triliun karena penurunan harga, nilainya tinggal Rp. 1,5 triliun.
Sedangkan Reksadana yang mereka miliki nilainya tinggal Rp.4 triliun turun jauh dibanding saat mereka membeli Reksadana tersebut senilai Rp. 12,7 triliun.
Tahun 2020 pemerintah akan mulai melakukan langkah penyelamatan walaupun untuk itu kelihatannya pemerintah harus tetap.mengeluarkan uang cukup besar.
Menurut Dirut Jiwasraya dan otoritas pemwerintahan sejauh ini ada tiga inisiatif yang dirancang pemerintah untuk menyelesaikan kasus Jiwasraya ini.
Pertama, Â Jiwasraya akan melepas sahamnya di anak usahanya PT. Jiwasraya Putra yang dimilikinya dengan 4 BUMN lain yakni PT. Bank Tabungan Negara(BTN) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT. Pegadaian, dan PT. Telkomsel anak usaha PT.Telkom.
Diperkirakan penjualan saham di Jiwasraya Putra ini akan menghasilkan dana senilai Rp. 9 triliun. Saat ini sudah ada 6 investor yang berminat dan sedang di lakukan Due Dilligence.
Dana yang diperoleh dari mitra strategis ini akan dipergunakan untuk memperbaiki likuiditas dan solvabilitas peeseroan sehingga mampu mencicil kewajiban yang harus dibayar kepada nasabah
Diperkirakan inisiatif ini akan bisa selesai kuartal pertama tahun 2020.
Kedua, pembentukan holding asuransi yang akan dieksekusi oleh Kementerian BUMN dengan OJK. Nantinya Jiwasraya akan menerbitkan Subdebt atau obligasi subordinasi yang bisa di konversi menjadi saham.
Nah Subdebt yang diterbitkan Jiwasraya inj akan dibeli oleh Holding yang akan dibentuk diakhir kuartal I 2020. Dari aksi ini diperkirakan akan mendapat dana senilai Rp. 7 triliun.
Ketiga, Jiwasraya akan membuat produk asuransi untuk dijual kepada perusahaan-perusahaan BUMN. Produk yang disebut finanacial reinsurance ini akan dirilis kuartal III atau IV tahun 2020.