Mohon tunggu...
Fernando Talebong
Fernando Talebong Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Music and Fashion Addict

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kecanduan Dosa

2 Desember 2022   13:15 Diperbarui: 2 Desember 2022   13:13 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Lawan dari dosa adalah kasih karunia. Natur dari kasih karunia adalah memperbaiki segala sesuatu yang telah diakibatkan oleh dosa melalui pembenaran. Kasih karunia yang disediakan oleh Allah telah dikerjakan dengan sempurna di dalam Yesus Kristus. Paulus menjadikan kasih karunia adalah satu-satunya jalan bagi manusia untuk dapat keluar dari kungkungan dosa. 

Dalam hal ini ketaatan Kristus sebagai menjadi antitesis terhadap ketidaktaatan Adam. Ketidaktaatan Adam mendatangkan maut yang membawa manusia kepada penghukuman, sedangkan kasih karunia membawa manusia kepada hidup yang kekal melalui pembenaran. Kasih karunia mengembalikan kehidupan yang telah hilang, dan memberi peluang kepada keturunan Adam untuk kembali menguasai hidupnya sendiri. Di sini Paulus memberikan pertimbangan logis mengenai korelasi antara dosa dan kasih karunia. Sebagaimana manusia dengan begitu mudah diseret kepada maut, demikianpun Kristus telah menyediakan jalan keluar yang mudah untuk melepaskan diri dari kuasa dosa.

Referensi
Lukito, Daniel Lucas. Pudarnya Konsep Dosa dalam Dunia Kekinian: Doktrin Tentang Dosa. Malang: Literatur SAAT. 2019.
Lundgaard, Richard. Musuh Dalam Diriku. Surabaya: Penerbit Momentum. 2004.
Mahaney, C.J. Keduniaan: Melawan Godaan Dunia yang Sudag Jatuh dalam Dosa. Bandung: Pionir Jaya. 2011.
Mangis, Michael. Dosa Ciri Diri. Jakarta: Wakita Publishing. 2008.
White, Ellen G. Alpha and Omega: Sejarah Para Nabi. Bandung: Indonesia Publishing House, 1998.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun