Mohon tunggu...
Fernandes Nato
Fernandes Nato Mohon Tunggu... Guru - Guru | Cricketer | Bererod Gratia

Saya adalah seorang pendidik pada sebuah sekolah swasta di Jakarta. Semoga melalui tulisan dan berbagi gagasan di media ini kita dapat saling memberdayakan dan mencerahkan. Mari kita saling follow 'tuk perluas lingkar kebaikan. Salam Kenal.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Laku Enigmatik

13 September 2022   08:24 Diperbarui: 13 September 2022   08:33 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah kubilang... 

Jangan engkau hembuskan angin ke dalam  kobaran api

Engkau mengira panasnya untuk berdiang

Tapi ia justeru melalap hingga biang lara

Sudah kubilang...

Jangan menetes air ke tengah samudra raya

Engkau Mengira akan menimbulkan riak

Tapi Justeru tersapu gelora gelombang

Sudah kubilang...

Jangan bersandiwara dihadapan kebenaran

Engkau mengira dapat menelikung 

Lalu membawanya pada ketersesatan arah nalar hipokrisi ciptamu

Tapi topengmu justeru disayat hingga engkau kehabisan ratap

Engkau barangkali sedang salah panggung untuk bersandiwara

Menyelubung diri dalam kebenaran laku enigmatik

Menata kejahatan dalam simpul-simpul senyum

Memutar balik fakta dalam kata penuh daya

Menyembur tipu penuh wibawa

Seakan di bawah lidahmu dasar neraka

Engkau mengira mampu mengelabui nirvana

Lantas terbahak penuh laknat di dunia fana

Mengira fajar telah mangkat

Dan engkau menyetubuhi kegelapan penuh hasrat

Engkau tersedak tat kala fajar menyeruak, merekah

Menerangi jalan yang engkau kira lapang tapi ternyata jurang yang dalam

Menyingkap topeng kepalsuan yang telah engkau jimatkan

Guna menggendam kebenaran yang sering kali samar terucap

Dihadapannya engkau hanya mampu tersedu-sedan

Menyesal penuh arti karena telah salah jalan

Dan itulah tipu lain yang engkau perankan

Sayangnya...

Engkau mengira aku telah diredam dan lungkrah

Tidak!

Engkau akan segera kutikam!

*****

Cempaka Putih Barat

Malam Vigili Paskah, 3 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun