"Kenapa semua barang kebutuhan pokok naik, biasanya uang seratus ribu sudah bisa membeli beberpa barang kebutuahan pokok ini hanya dapat segini"Â ibu Rosminah menunjukan barang-barang belanjannya kepada bapak Bejo suami yang hanya jadi kuli
"ya ajar lah bu kan harga bbm naik" suaminya hanya santai menjawab pertanyaan Rosminah karena ia pun sudah merasa dampaknya
"iya naik tapi kok upah bapak sebagai kuli segitu-gitu aja, seharusnya kan naik juga ?"ibu Rosminah semakin kesal
"ya ibu emangnya bapak ini siapa mau minta naik gaji ini juga untung-untung masih di beri pekerjaan liat saja bapak sudah tua begini dan banyak bu yang mengincar pekerjaan bapak ini" sambil menyulutkan sebatang rokok pak Bejo duduk di kursi santai di belakang rumahnya yang ia buat sendiri, ia cukup santai walaupun pemandangan kurang mengenakan di belakang rumahnya
"ya kan bbm naik pak, trus siapa yang mau ambil pekerjaan bapak? hanya kuli kok rebutan ada -ada saja bapak ini" celoteh ibu Rosminah
"jangan salah bu banyak yang mengantri untuk pekerjaan ini, liat aja anak-anak yang putus sekolah di sini banyak kan ?nah mereka lah yang bakal menggantikan bapak bu?"
"ya mungkin sudah hukumnya lah pak bagi mereka yang tidak mengenyam pendidikan tinggi hanya bekerja sebagai serabutan seprti itu"
"ah sudah lah bu ngak bakal habis bicara tentang hidup yang jelas kita syukuri saja apa yang kita punya " sambil meninggalkan tempat duduk santai ia keluar rumah dan pergi entah kemana pak Bejo selalu menghindar bila bicara tentang kehidupan bagi dirinya hidup harus di jalani walapun hidup seprti ini
*****
Kulit yang hitam dan otot-otot yang kekar yang selau tampak pada saat pak Bejo mengangkat semua barang-barang yang harus di turunkan lewat mobil truk dan meletakan itu semua ke dalam toko yang besar. perjalannya cukup jauh harus masuk gang-gang kecil dulu dan cukup menguras tega.Keringatnya terus menetes besarnya seperti biji jagung, sekali-kali ia menyeka keringat di dahinya dan meneguk air minum yang di bawanya dari rumah mengunakan botol plastik bekas
"ini pak uangnya "seorang penjaga toko memberikan uang upah dan hanya dapat 50 ribu lumayan lah untuk hari ini pikir pak bejo
namun tubuhnya terasa letih sekali, ia pun kembali meneguk minuman lagi dan pulang. Di dalam perjalanan pulang ia ingin membeli kebutuhan sehari-hari dengan uang lima puluh ribunya dan sesampai nya ia di toko alangkah terkejutnya ia semua barang-barang naik dan paling ia khatirkan harga rokokpun ikut naik makanya di harus berusaha lebih keras menghilangkan kebiasan merokoknya
uang 50 ribu yang ia bawa tak ia habiskan semua ia sisipkan 20 ribu untuk istrinya dan yang paling agar istrinya bisa membeli apa yang di perlukan lagi .
sesampainya dirumah pak Bejo memberikan belanjaannya "bu tadi bapak belanja tapi hanya dapat segii dan ini sisanya bisa ibu tabung"
"kenapa bapak lemas sekali?"tanya istrinya yang dari tadi memperhatikan suaminya
"tidak bu bapak cuma capek saja , bener bu uang segitu ngak cukup ya untuk kebutuhan kita, coba saja dulu nurut ya kata orang tua sekolah yang rajin ngak usah berhenti, tapi bapak ngotot mau berhenti dan sekarang baru merasakan"
bu rosmina menuangkan teh panas "sudah lah pak mungkin uda jalanya, bapak tidak merokok?"ibu rosminah bertanya heran karena suaminya tidak merokok hari ini
"bapak mau berhenti bu, ekonomi yang susah jangan di tambah lebih susah lagi dengan hanya kesenangan sendiri, lagi pula merokok juga ngak sehat bu"
"syukurlah kalu begitu, ibu senang mendengarnya "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H