Mohon tunggu...
ferli ansyah
ferli ansyah Mohon Tunggu... -

saya di besarkan dari keluarga sederhana dengan jumlah saudara di atas rata2

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

apalah arti uang segitu

20 Juli 2013   20:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:16 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

namun tubuhnya terasa letih sekali, ia pun kembali meneguk minuman lagi dan pulang. Di dalam perjalanan pulang ia ingin membeli kebutuhan sehari-hari  dengan uang lima puluh ribunya dan sesampai nya ia  di toko alangkah terkejutnya ia semua barang-barang naik dan paling ia khatirkan harga rokokpun ikut naik makanya di harus berusaha lebih keras menghilangkan kebiasan merokoknya

uang 50 ribu yang ia bawa tak ia habiskan semua ia sisipkan 20 ribu untuk istrinya dan yang paling agar istrinya bisa membeli apa yang di perlukan lagi .

sesampainya dirumah pak Bejo memberikan belanjaannya "bu tadi bapak belanja tapi hanya dapat segii dan ini sisanya bisa ibu tabung"

"kenapa bapak lemas sekali?"tanya istrinya yang dari tadi memperhatikan suaminya

"tidak bu bapak cuma capek saja , bener bu uang segitu ngak cukup ya untuk kebutuhan kita, coba saja dulu nurut ya kata orang tua sekolah yang rajin ngak usah berhenti, tapi bapak ngotot mau berhenti dan sekarang baru merasakan"

bu rosmina menuangkan teh panas "sudah lah pak mungkin uda jalanya, bapak tidak merokok?"ibu rosminah bertanya heran karena suaminya tidak merokok hari ini

"bapak mau berhenti bu, ekonomi yang susah jangan di tambah lebih susah lagi dengan hanya kesenangan sendiri, lagi pula merokok juga ngak sehat bu"

"syukurlah kalu begitu, ibu senang mendengarnya "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun