Mohon tunggu...
Ferilita Adelia Kuraini
Ferilita Adelia Kuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi Mahasiswa, Program Studi Psikologi Islam.

Hallo🙋‍♀️, Perkenalkan saya Ferilita Adelia Kuraini. Kelahiran Jember, tanggal 05 Februari. Saya saat ini sedang menempuh S1 di salah satu kampus Jember. Pengalaman yang sungguh berkesan bagi saya selama kuliah saat ini yaitu magang di salah satu Biro Psikologi dan Yayasan Inklusi yang ada di Jember. Topik konten yang akan saya bahas di blog ini acak, yang mana nantinya dapat bermanfaat dan menambah wawasan untuk teman-teman semua🤗. Aamiin. Sekian perkenalan dari saya, Terimakasih banyak udah mampir🥰 Untuk request bisa langsung DM/Kirim Pesan✨ Ig : ferilita_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

100 Hari

24 Oktober 2022   11:59 Diperbarui: 24 Oktober 2022   13:00 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu terus berjalan

Hari demi hari telah berlalu

Tak terasa hari ini tepat 100 hari engkau menuju pangkuan-Nya

Tak terasa pula hari demi hari ku lalui tanpa hadirnya dirimu

Putrimu akan selalu mengingatmu

Mengingat wajahmu yang tampak bersinar di malam itu

Senyum yang lebar dengan tatapan lemah seakan-akan memberi isyarat bahwa kau sudah ikhlas dan pasrah dengan keadaanmu

Kala itu, adalah akhir yang sangat menyesakkan dadaku

Terasa sakit sekali, sakit..

Sakit yang tidak pernah kurasakan sebelumnya

Tubuhku begitu lemas menyaksikanmu terbaring tak berdaya

Lidah tak dapat lagi mengucapkan seuntai kata

Bibir terkunci rapat

Air mata mengalir begitu derasnya

Tak ada menyangka hal ini akan terjadi padaku

Lelaki yang selalu ada untukku kini tak akan ada lagi dihadapanku

Dia adalah cinta pertamaku

Dia adalah sosok yang selalu memberiku apapun yang terbaik

Kini dia tak akan lagi bisa memberikan semua yang ku inginkan

Dan yang selalu terlintas dalam benakku, dia adalah orang yang sangat penyabar

Sesekali menatapku tajam hanya karena diriku berbuat salah

Tak pernah sekalipun ringan tangan kepadaku

Tak pernah pula mengucapkan rasa sayangnya padaku

Tetapi selalu menunjukkan rasa sayangnya dengan perilaku yang bahkan diriku saja menganggap hal itu tidak adil bagiku

Aku juga tak pernah mengucapkan rasa sayangku padanya

Bahkan aku terkadang suka marah-marah kepadamu hanya karena hal sepele

Hari itu, aku menyesali semuanya

Aku menyesal tidak pernah selalu ada untukmu

Tak jarang diriku membantah perkataanmu, nasehatmu

Semua seharusnya tidak pernah kulakukan

Menyakitimu

Menggoreskan luka di hatimu

Padahal, engkau tidak pernah mau sesekali merepotkan putrimu

Bahkan semua beban kau tanggung sendiri

Tak ada sesekali kau mengeluh

Tak ada kau bercerita apapun tentang apa yang kau rasakan

Maafkan aku yang selama ini selalu merepotkanmu

Belum bisa membuatmu bahagia

Belum bisa membalas jasa-jasamu

Aku sangat beruntung memilikimu

Seberuntungnya putri yang ada di dunia ini

Sekarang, tak ada lagi yang menyakitimu

Tak ada lagi yang merepotkanmu

Menyusahkanmu

Bahkan membuatmu sakit

Sudah tidak ada lagi ayah..

Sekarang kita sudah berpisah

Semoga engkau Tenang di sana

Semua amal baikmu diterima oleh-Nya

Dan engkau ditempatkan di Surga-Nya

Tetap berbahagialah

Meskipun saat ini kau tidak lagi bersama putrimu yang cengeng, manja, dan suka membantah perkataanmu

Putrimu akan selalu mendoakanmu disini

Al-Fatihah

I love you so much ayah.. 

img-20221024-115705-63561b99de3f221b083bd832.jpg
img-20221024-115705-63561b99de3f221b083bd832.jpg
Ilustrasi: TikTok @_alifeee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun