Waktu terus berjalan
Hari demi hari telah berlalu
Tak terasa hari ini tepat 100 hari engkau menuju pangkuan-Nya
Tak terasa pula hari demi hari ku lalui tanpa hadirnya dirimu
Putrimu akan selalu mengingatmu
Mengingat wajahmu yang tampak bersinar di malam itu
Senyum yang lebar dengan tatapan lemah seakan-akan memberi isyarat bahwa kau sudah ikhlas dan pasrah dengan keadaanmu
Kala itu, adalah akhir yang sangat menyesakkan dadaku
Terasa sakit sekali, sakit..
Sakit yang tidak pernah kurasakan sebelumnya
Tubuhku begitu lemas menyaksikanmu terbaring tak berdaya
Lidah tak dapat lagi mengucapkan seuntai kata
Bibir terkunci rapat
Air mata mengalir begitu derasnya
Tak ada menyangka hal ini akan terjadi padaku
Lelaki yang selalu ada untukku kini tak akan ada lagi dihadapanku
Dia adalah cinta pertamaku
Dia adalah sosok yang selalu memberiku apapun yang terbaik
Kini dia tak akan lagi bisa memberikan semua yang ku inginkan
Dan yang selalu terlintas dalam benakku, dia adalah orang yang sangat penyabar
Sesekali menatapku tajam hanya karena diriku berbuat salah
Tak pernah sekalipun ringan tangan kepadaku
Tak pernah pula mengucapkan rasa sayangnya padaku
Tetapi selalu menunjukkan rasa sayangnya dengan perilaku yang bahkan diriku saja menganggap hal itu tidak adil bagiku
Aku juga tak pernah mengucapkan rasa sayangku padanya
Bahkan aku terkadang suka marah-marah kepadamu hanya karena hal sepele
Hari itu, aku menyesali semuanya
Aku menyesal tidak pernah selalu ada untukmu
Tak jarang diriku membantah perkataanmu, nasehatmu
Semua seharusnya tidak pernah kulakukan
Menyakitimu
Menggoreskan luka di hatimu
Padahal, engkau tidak pernah mau sesekali merepotkan putrimu
Bahkan semua beban kau tanggung sendiri
Tak ada sesekali kau mengeluh
Tak ada kau bercerita apapun tentang apa yang kau rasakan
Maafkan aku yang selama ini selalu merepotkanmu
Belum bisa membuatmu bahagia
Belum bisa membalas jasa-jasamu
Aku sangat beruntung memilikimu
Seberuntungnya putri yang ada di dunia ini
Sekarang, tak ada lagi yang menyakitimu
Tak ada lagi yang merepotkanmu
Menyusahkanmu
Bahkan membuatmu sakit
Sudah tidak ada lagi ayah..
Sekarang kita sudah berpisah
Semoga engkau Tenang di sana
Semua amal baikmu diterima oleh-Nya
Dan engkau ditempatkan di Surga-Nya
Tetap berbahagialah
Meskipun saat ini kau tidak lagi bersama putrimu yang cengeng, manja, dan suka membantah perkataanmu
Putrimu akan selalu mendoakanmu disini
Al-Fatihah
I love you so much ayah..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H