Metode penelitian dalam artikel ini melibatkan studi kasus eksplorasi yang bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang potensi kejadian bunuh diri terkait 9/11 pada sampel peserta WTCHR selama periode 14 hingga 15 tahun. Penelitian ini menggunakan keterkaitan berbagai sumber data termasuk NYC Office of Chief Medical Examiner (OCME) file, catatan penting, dan data survei WTCHR. WTCHR adalah studi kohort longitudinal yang melibatkan banyak orang 71.000 orang yang terkena bencana 9/11 pada tahun 2003--2004 di NYC untuk lebih memahami dampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Data dari sumber-sumber ini dan data catatan penting digunakan untuk menghitung statistik deskriptif (median, frekuensi) untuk karakteristik demografi orang yang meninggal, paparan terkait 9/11, hasil kesehatan, dan kejadian bunuh diri.
 Studi kasus eksplorasi ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang potensi kejadian bunuh diri terkait 9/11 pada sampel peserta WTCHR selama periode 14 hingga 15 tahun dengan menggunakan keterkaitan berbagai sumber data termasuk NYC Office of Chief Medical Examiner (OCME) file, catatan penting, dan data survei WTCHR.  2. Metode  WTCHR adalah studi kohort longitudinal yang didirikan pada tahun 2002 dan melibatkan banyak orang 71.000 orang yang terkena bencana 9/11 pada tahun 2003--2004 di NYC untuk lebih memahami dampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan menggunakan data catatan vital terkait NYC terbaru yang tersedia, kami mengidentifikasi 35 kasus bunuh diri pendaftar WTCHR (kode penyebab kematian yang mendasari ICD-10: X60-X84, Y87.0, U03) dari 2545 kematian pendaftar.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja penyelamat/pemulihan (RRW) yang bekerja di lokasi World Trade Center (WTC) selama lebih dari 90 hari memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri dibandingkan dengan RRW lainnya. Mekanisme utama bunuh diri yang teridentifikasi meliputi gantung diri/mati lemas, senjata api, dan lompat dari ketinggian. Depresi umumnya disebutkan dalam kasus bunuh diri, namun tidak ada yang menyebutkan gangguan stres pascatrauma. Studi ini menyoroti pentingnya pemeriksaan dan pengobatan kesehatan mental bagi populasi yang terpapar 9/11. Selain itu, penelitian ini juga menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak 9/11 dan peluang untuk melakukan intervensi.
Kekuatan Penelitian
Kekuatan penelitian dalam artikel ini termasuk penggunaan sampel yang besar dari World Trade Center Health Registry (WTCHR) yang melibatkan banyak orang yang terkena bencana 9/11. Selain itu, penelitian ini menggunakan data dari berbagai sumber yang dapat memberikan informasi yang komprehensif. Metode penelitian yang digunakan, yaitu studi kasus eksplorasi, memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara paparan 9/11 dan bunuh diri di antara pekerja penyelamat/pemulihan. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, menunjukkan kesadaran akan pentingnya intervensi dan pemeriksaan kesehatan mental bagi populasi yang terpapar 9/11.
Kelemahan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, ketergantungan penelitian ini pada data dari World Trade Center Health Registry (WTCHR) dan Office of Chief Medical Examiner (OCME) NYC mungkin telah menimbulkan bias, karena data dikumpulkan dari anggota keluarga setelah 9/11, berpotensi mempengaruhi keakuratan laporan paparan dan kondisi kesehatan terkait 9/11, terutama yang lebih parah. Selain itu, pola demografi secara keseluruhan serupa antara mereka yang melakukan bunuh diri dan penduduk NYC yang meninggal karena bunuh diri, yang mungkin menunjukkan bahwa temuan ini tidak hanya terjadi pada populasi yang terpapar 9/11.
Penelitian ini tidak menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik mengenai lama kerja di lokasi WTC di antara RRW yang meninggal karena bunuh diri.
Keterbatasan ini menunjukkan bahwa temuan ini mungkin tidak sepenuhnya spesifik pada populasi yang terpapar 11 September dan mungkin tidak sepenuhnya mencakup dampak 11 September terhadap angka bunuh diri.
Lebih jauh lagi, penelitian ini mengakui perlunya penelitian kualitatif di masa depan terhadap semua kasus bunuh diri di NYC, bukan hanya partisipan WTCHR, untuk menguji apakah 9/11 juga terjadi pada kasus bunuh diri lainnya. Studi ini juga menunjukkan bahwa pengalaman selama pandemi COVID-19 mungkin relevan dengan risiko bunuh diri saat ini dan di masa depan.