Makam keramat di Miangas layaknya makam-makam biasa yang diberi atap, namun bukan makam manusia seperti layaknya makam-makam di tempat lain.
Makam Keramat di Puncak Gunung Ota Miangas berisi 2 buah meriam, satu meriam besar berwarna kuning berkarat satu lagi lebih kecil erwarna hijau yang hingga sekarang tidak tetap utuh, warnanya tidak berubah dan tidak karatan padahal usianya telah lebih dari setengah abad.
Setiap tamu, wisatawan yang datang ke pulau miangas selalu menyempatkan diri berkunjung ke Makam Keramat, tak lengkap rasanya datang ke miangas kalau tidak berkunjung ke makam keramat. Setiap wisatawan yang datang ke makam keramat ini disarankan untuk memasukkan uang kedalam lubang kecil di meriam hijau sebagai tanda hormat untuk masyarakat miangas sekaligus untuk pemeliharaan makam keramat yang begitu disakralkan dan dijaga oleh masyarakat miangas.
Entah apa ceritanya kalau tidak ada makam keramat dengan meriam-meriamnya, entah apa ceritanya kalau meriam-meriam ini di puncak gunung ota ini tidak ada, masyarakat miangas generasi selanjutnya mungkin tidak tahu sejarah perjuangan nenek moyangnya yang gagah berani dalam mempertahankan pulaunya agar tetap masuk wilayah Indonesia tercinta ini. Yang pasti meriam-meriam di makam keramat menjadi bukti sejarah yang tersisa yang mengingatkan kita kepada pejuang-pejuang miangas dalam mempertahankan keutuhan NKRI di ujung Indonesia.
Masih banyak cerita tersembunyi di balik Surga Wisata di Ujung Indonesia seperti kebisaan beberapa masyarakat miangas yang tidur di bak pasir di dalam rumahnya, ramainya masyarakat miangas turun ke pantai yang kering ketika surut untuk mencari ikan yang terjebak disela-sela terumbu karang, makam-makam orang tua / leluhur yang berada di teras-teras rumah, Tugu Perbatasan Negara yang megah serta Gagahnya Patung Pahlawan Sulawesi Utara ‘Santiago’ setinggi 7 meter yang dibangun TNI Angkatan Darat dan talud yang mengelilingi pulau miangas yang tidak pernah ada di bagian lain di Indonesia serta kearifan lokal lain seperti pemberlakuan hari sabat begitu dipatuhi juga hukum-hukum adat lain yang masih tetap dipegang teguh masyarakat miangas.
Persiapkan perlengkapan untuk menikmati surga wisata bahari di Miangas seperti perlengkapan snorkeling, Diving tanpa tabung oksigen, selancar, perlengkapan mancing,  binokuler juga webcam dan kamera DSLR dengan lensa zoom. Jangan lupa membawa power bank solar cell untuk mencharge hp. Untuk oleh-oleh masyarakat miangas khususnya untuk pemilik rumah yang dijadikan tempat menginap selama di miangas belilah ‘barito’ untuk bahan masakan dan kue-kue kaleng / biskuit yang konon kabarnya sangat disukai, juga membawa voucher-voucher pulsa phisik Telkomsel khususnya voucher kartu-As Telkomsel dan yang cukup penting gantilah simcard wisatawan dengan simcard Telkomsel karena di Miangas hanya ada satu tower milik telkomsel agar bisa terus menerus update status mengabarkan cerita di media sosial dan mengupload foto-foto keindahan miangas.
Selamat menikmati Surga Wisata Bahari di Ujung Indonesia, kenali dan Cintai Wisata di Negeri Sendiri.
Â
Pekalongan, 14 Januari 2016