Mohon tunggu...
Ferdinan Sutjiadi
Ferdinan Sutjiadi Mohon Tunggu... Freelancer - DATA PRIBADI

LAHIR DI JAKARTA 15 MEI 1962 PRIA BERKELUARGA DENGAN 1 ISTRI , 2 ANAK PENDIDIKAN S2 PEKERJAAN PENSIUNAN KARYAWAN SWASTA AGEN PROPERTI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Minyak Narwastu, Tiga Puluh Keping Perak dan Ayam Berkokok

15 April 2022   05:59 Diperbarui: 15 April 2022   06:04 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Adam dan Hawa memakan buah terlarang, sebenarnya manusia mulai mendeklarasikan dirinya bahwa manusia ingin merdeka dari Allah dalam menentukan jalan hidupnya.  Allah dipandang sebagai diktatktor langitan (istilah dari Stephen Hawking). Tapi pilihan ini menyebabkan manusia jatuh lebih dalam penderitaan. Baik dalam hal jasmani, manusia harus berpeluh mencari nafkah, gangugan kesehatan kusta dll, ketidak adilan , penjajahan, manusia saling gigit dsb.

Untuk menghadapi penderitaan maka Yudas memilih mendewakan uang (materi) sebagai satu satunya sumber kekuatan, penghiburan dll. Tapi ketika Yudas menjual Yesus, Yudas mengalami kekejaman dan ketidak adilan dunia, dunia hanya membayar 30 keping perak suatu harga yang tidak layak untuk seorang penting seperti Yesus. Dl modern kita tahu bahwa seorang penjahat ulung kepalanya dihargai cukup tinggi. Dan uang yang diperoleh Yudas ternyata tidak mampu membawa dia kepada kedamaian tapi kepada kesia siaan. Sayang Yudas tetap menolak Yesus sebagai Tuhan yang menyelamatkannya walau Yesus membuka kesempatan pengampunan dan tidak menghukum dia saat Penyalipan.

Cara kedua yang dipakai manusia adalah kekuasaan , ketenaran dan Power seperti yang dilakukan Petrus. Petrus mengganggap,  Yesus adalah Mesias Raja orang Yahudi, yang berkuasa. Keyakinan ini dia bangun saat menyaksiakan sendiri kuasa Yesus dengan memberi makan 5000 orang dengan 5 ketul roti, dsb dsb sampai membangkitkan Lazarus dari kematian. 

Maka menurut Petrus jika Yesus memakai kuasanya, kekuatan tentara Romawi akan sangat mudah dipatahkan Yesus. Jadi secara tidak langsung sebenarnya Petrus menjadikan Yesus menjadi hamba untuk mememenuhi tuntutannya melalui Kuasa Yesus. Tapi saat penyalipan Yesus tidak memakai kuasanya bukan untuk melepaskan umat Yahudi dari penjajahan dan ketidak adilan. Bahkan Yesus seolah tak berdaya dengan menyerahkan diri kepada penjajahan , ketidak adilan , penghinaan dll yang dilakukan Imam2 Kepala, Pontius Pilatus dan prajurit Roma.

Melalui kegagalan kedua murid tsb, Yesus mau menunjukan bahwa penderitaan manusia akibat dosa adalah fakta yang harus dihadapi semua orang baik orang yang menerima Yesus maupun yang menolak Yesus.  Jalan yang dipakai manusia melalui kuasa materi ataupun kuasa dunia lainnya tidak akan berdaya dan berguna melawan penderitaan dosa. Penderitaan baru selesai apabila sumber penderitaan yaitu dosa dikalahkan. Ilustrasinya dipakai bila kita sakit gigi maka usaha yang Yudas dan Petrus ibarat menghilangkan rasa sakit gigi dengan obat penekan rasa sakit, bila obat tsb sudah habis maka sakit gigi akan kambuh lagi dan bahkan menuntut obat yang lebih banyak lagi. Usaha manusia menghadapi dosa hanyalah ilusi.

Yesus Kritus. Dosa adalah pembrontakan manusia terhadap Allah,sehingga manusia menjadi seteru Allah. Dan pembrontakan manusia gagal  mencapai tujuan pembrontak seperti yang kita saksikan pada diri Yudas , Petrus dan seluruh umat manusia. Maka perdamaian hanya ditentukan oleh pihak pemenang (Allah sendiri).  Karena Allah adalah Maha Adil maka Pembrotakan ini harus dihukum mati, tapi disatu sisi Allah adalah Kasih. 

Untuk menjalankan KeadilanNYa sekaligus Kasihnya (Keadilan dan Kasih Allah satu paket), Allah menetapkan seseorang sebagai tumbal sebagai pengganti  hukuman mati pada manusia. Dijaman Perjanjian Lama tumbal ini disimbolkan pada kambing jantan (azazel). Dan kambing jantan ini digenapi dalam diri Yesus Kristus yang harus digantung di kayu salib untuk menjadi tumbal atas dosa manusia.

Selamat merayakan Jumat Agung. Hari dimana Yesus Kristus yang adalah Pribadi kedua dari Allah yang berkuasa dan penuh kasih rela ditumbalkan untuk manjadi satu satunya jalan Keselamatan bagi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun