"Apa...? Jadi kamu yang memberi racun kucing-kucing ini? Pantesan tadi malam kamu tanya di mana biasanya kucing-kucing bermarkas."
"Jes, matikan kameramu. Gak enak banget kayak beginian kamu rekam," pinta Anjas.
"Ini siaran langsung, Man... biar semua tahu apa yang terjadi. Ternyata Gaes, inilah pelakunya," ujar Mojes berapi-api.
"Aku cuma ngasih obat tidur, bukan racun. Sungguh...! Mojes, matikan kamera!" Anjas setengah berteriak. Namun, percuma saja. Mojes makin semangat berceloteh. Kalau tidak ingat pesan ibunya untuk menghindari keributan, Anjas akan merebut ponsel Mojes dengan paksa. Akhirnya dengan kesal Anjas memilih untuk pulang saja.
Sesampainya di rumah, dia dikejutkan dengan serangan bunyi notifikasi yang bertubi-tubi. Merasa terganggu dan penasaran, dia membuka akun instagramnya. Hujan komentar pun turun tak terelakkan. Pasti ini perbuatan Mojes yang sudah menandainya dalam siaran langsung tadi.
"Ganteng-ganteng kok sadis, ya," tulis sebuah akun pencinta kucing.
"Benar-benar tidak berperikemanusiaan. Kejam banget," tulis akun lainnya.
"Laporkan polisi aja tuh, penyiksa binatang. Awas kualat...," kata yang lain. Hujan komentar masih terus muncul tanpa henti. Mulai dari yang  bernada candaan, hingga menyitir ayat dan hadits tentang perlakuan kejam terhadap binatang. Anjas semakin pusing oleh semua itu. Baru kemarin dia mendapat sanjungan, hari ini dia panen hujatan. Maha sok benar netizen dengan segala kicauan mereka. Dengan beberapa klik, dia pun menghapus akunnya.
Bangkalan, 26 Juni 2021
Catatan:
Saya terinspirasi oleh suara aneh seekor kucing yang sering lewat di sekitar rumah. Ternyata setelah dicari di youtube, ada kucing juga kucing yang mengeluarkan bunyi seperti itu. Cek saja ke akun kucing bersuara aneh ini. Namun, suara kucing di dekat rumah saya jauh lebih nyaring hingga terdengar seperti auman.